CV. Batik Shaho merupakan salah satu pengrajin batik Kalimantan di Balikpapan yang memproduksi jenis batik tulis, batik cap, batik kombinasi dan kain printing bermotif batik. Demi memenuhi kebutuhan pesanan yang cenderung dalam jumlah banyak dengan waktu yang terbatas, CV. Batik Shaho menggunakan teknik batik cap. Namun, pada proses produksi yang dilakukan selama ini sering ditemukan permasalahan pada kualitas produknya, yaitu antara lain ditemukan warna keluar motif dan warna tidak merata. Sebagai upaya mengatasi permasalahan tersebut, perlu diadakannya suatu penelitian untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kualitas produk. Metode six sigma digunakan untuk mengidentifikasi sekaligus menjaga dan meningkatkan kualitas dari hasil produksi. Langkah mengurangi cacat dan variasi dilakukan secara sistematis dan rinci dengan prinsip six sigma yaitu mendefinisikan (Define), mengukur (Measure), menganalisa (Analyze), memperbaiki (Improve) dan mengendalikan (Control). Pada tahap perbaikan (improve) digunakan metode kaizen. Kaizen merupakan tool yang efektif untuk continuous improvement dengan langkah-langkah kecil dan bertahap. Berdasarkan penerapan metodologi six sigma, dari jumlah keseluruhan produksi sebanyak 164 helai kain batik dengan jumlah produk cacat 12 helai kain batik diperoleh nilai DPMO 36.585 yang artinya berada pada nilai sigma 3,29 dan usulan perbaikan dilakukan terhadap setiap penyebab utama permasalahan sehingga ditemukan berbagai usulan perbaikan yang berbeda-beda pada kedua permasalahan yaitu warna keluar motif dan warna tidak merata dengan menggunakan metode kaizen 5S yaitu seiri, seiton, seiso, seiketsu, shitsuke. Dalam melaksanakan tujuan agar perbaikan dapat dilakukan secara berkelanjutan maka sangat penting untuk dapat menerapkan perbaikan pada bagian disiplin (shitsuke) yaitu dengan mengadakan kegiatan audit secara berkala agar proses pengawasan dan pemeriksan dapat terkontrol dengan baik, mengadakan kegiatan pelatihan pada setiap bagian produksi sehingga para pekerja dapat lebih paham dan terampil dalam mengerjakan tugasnya masing-masing serta dengan mengadakan sosialisasi terkait budaya kaizen 5S yang akan dijalankan sehingga para pekerja dapat menjadi lebih sadar akan pentingnya disiplin kerja, etika kerja, dan lainnya. Bagi pihak perusahaan sebaiknya hasil dari penelitian ini yang berupa usulan perbaikan yang didapatkan melalui penerapan kaizen 5S dapat dipertimbangkan serta diterapkan sehingga dapat menjadi rekomendasi bagi perusahaan untuk meningkatkan kualitas produk batik cap dari CV. Batik Shaho dan bagi penelitian selanjutnya sebaiknya dapat dilakukan tahapan kontrol pada metode six sigma sehingga dapat menjadi bahan evaluasi dari tahapan improve yang telah dilakukan.