Air Asam Tambang (AAT) merupakan residu yang berasal dari sisa pengolahan bijih setelah target mineral utama dipisahkan. Secara mineralogi air asam tambang terdiri atas mineral seperti silika, silikat besi, magnesium, natrium, kalium, dan sulfida. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil dari pH air, kadar kandungan logam berat Fe dan Mn serta mengetahui perbandingan dari kadar logam berat Fe dan Mn pada kondisi geologi yang ada. Penelitian ini menggunkan metode AAS (Atomic Absorption Specthophotometer) dimana masing-masing pengujian menggunakan sampel air pada kolam bekas galian pasca penambangan. Air asam tambang akan menghasilkan endapan batubara yang masih memiliki sifat-sifat fisika yang tidak jauh berbeda dengan batubara asalnya, antara lain kandungan kalorinya. Peneltian ini terdapat pada dua formasi yang berada pada Formasi Pulau Balang dan Formasi Balikpapan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa memiliki empat titik pengambilan dan pengujian sampel berupa pH, logam berat Fe (Besi) dan Mn (Mangan). Dari keempat analisis tersebut maka diketahui bahwa pH air pada lokasi 1,2 dan 3 masih tergolong netral dibandingkan pH air pada titik 4 yaitu sebesar 4.14. Sedangkan kadar pada logam berat Fe (besi) dan Mn (mangan) besi (Fe) total yaitu masih dibawah batas maksimum 1 mg/l. Sehingga dari kualitas air di Desa Bensamar Kecamatan Tenggarong untuk logam berat Fe (besi) dan Mn (Mn) masih memenuhi baku mutu air.