PT. PLN sebagai penyedia tenaga listrik di Indonesia agar penyediaan tenaga listrik bisa tetap stabil dan kontinyu. Ketidakseimbangan adalah kondisi bagian atau keseluruhan fasa yang terdapat pada transformator berbeda satu dengan yang lain. Losses terjadi apabila aliran arus dari tiap-tiap fasa pada sisi sekunder trafo dengan netral trafo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembebanan transformator distribusi serta nilai ketidakseimbangan dan losses transformator distribusi serta mengetahui pengaruh ketidakseimbangan terhadap penghantar netral metode perhitungan dengan cara mengumpulkan data arus tiap fasa dari sumber PT. PLN. Data tersebut diolah dengan menggunakan rumus untuk mencari pembebanan tranformator termasuk mencari persentase pembebanan, mencari arus rata-rata. Kemudian mencari ketidakseimbangan bebannya dan juga losses pada transformator distribusi. Setelah semua hasil perhitungan ditentukan kemudian dicari pengaruh ketidakseimbangan bebannya terhadap arus netral Persentase pembebanan pada transformator distribusi di Jl. Kadrie Oening sebesar 55%, lalu di Jl. Antasari sebesar 21%, kemudian di Jl. Abul Hasan sebesar 21%. Untuk nilai ketidakseimbangan beban di Jl. Kadrie Oening sebesar 19,3% dan losses sebesar 0,07 kW. Kemudian pada Jl. Antasari ketidakseimbangan sebesar 34% dan losses sebesar 0,02 kW. lalupada Jl. Abul Hasan ketidakseimbangan sebesar 37% dengan losses sebesar 0,07 kW. Dengan hasil analisis diatas didapatkan bahwa nilai losses pada ketiga transformator distribusi di lokasi yang berbeda menunjukkan angka yang kecil sesuai standar yang telah ditetapkan yaitu nilai losses tidak boleh lebih dari 10%. Pengaruh ketidakseimbangan beban pada transformator gardu distribusi disebabkan adanya pembebanan yang berbeda tiap fasanya mengakibatkan timbul arus pada penghantar netral. Semakin besar ketidakseimbangan beban, maka semakin besar pula arus netral yang menghantar pada penghantar