Sistem jaringan loop adalah jenis konfigurasi dalam distribusi tenaga listrik yang dibangun menyerupai cincin. Dalam sistem ini, energi listrik yang mengalir dari sumber pembangkit ke beban akan melalui beberapa jalur yang membentuk jaringan tertutup. Energi listrik yang dialirkan pada jaringan ini akan terbagi menjadi dua arah yang berfungsi untuk mengatasi gangguan pada satu bagian loop. Artinya jika salah satu loop mengalami gangguan, maka energi listrik masih dapat mengalir dari arah yang berlawanan. Salah satu permasalahan umum yang terjadi pada sistem loop adalah gangguan pada sistem pengaman yang dapat dihindari dengan adanya koordinasi yang baik. Penggunaan Directional Over Current Relay sangat cocok digunakan pada jaringan loop, karena jenis relai ini dapat bekerja 2 arah. Penelitian ini bertujuan untuk mencari nilai koordinasi dan setting relai pada sistem loop 9 bus IEEE yang telah dimodifikasi dengan memasukkan parameter waktu kerja relai, arus setting dan arah kerja relai pada software ETAP agar diperoleh nilai koordinasi dan setting relai yang tepat sesuai dengan perubahan kondisi pembangkit. Hasil simulasi hubung singkat menunjukkan bahwa perubahan kondisi pembangkit akan mempengaruhi nilai arus hubung singkat yang dihasilkan. Semakin banyak pembangkit yang terhubung dengan sistem maka arus hubung singkat akan semakin besar, begitupun sebaliknya. Arus hubung singkat terbesar terjadi pada skema 1 dengan nilai 3.561 A, sedangkan arus hubung singkat terkecil dihasilkan pada skema 4 dengan nilai 1.378 A. Hasil simulasi setting koordinasi relai menunjukkan bahwa Directional Over Current Relay dapat bekerja dengan baik sesuai dengan arah dan waktu kerjanya. Jika terjadi gangguan pada suatu bus, maka relai terdekat akan bekerja terlebih dahulu dan seterusnya. Relai primer akan bekerja pada waktu 0,1 detik, sedangkan relai backup akan bekerja pada waktu 0,3 detik. Adapun grading time atau setting keterlambatan waktu kerja relai yang digunakan pada penelitian ini adalah 0,2 detik sesuai dengan standar IEEE 242-2001.