Luka seringkali dialami oleh setiap manusia seiring dengan kompleksnya kegiatan sehari-hari. Luka yang sering dijumpai pada aktivitas sehari-hari adalah luka sayat. Tanaman pisang mahuli merupakan tanaman endemik yang secara empiris dimanfaatkan sebagai penyembuh luka sayat. Tanaman pisang mahuli mengandung metabolit sekunder antara lain alkaloid, flavonoid, terpenoid, tanin dan saponin yang berpotensi untuk menyembuhkan luka sayat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai rendemen dari ekstraksikulit pisang dan batang pisang mahuli, mengetahui sifat fisik sediaan salep ekstrak etanol kulit pisang dan batang pisang mahuli berdasarkan evaluasi fisik, serta mengetahui aktivitas salep ekstrak etanol kulit pisang dan batang pisang mahuli terhadap penyembuhan luka sayat. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan nilai rendemen ekstrak etanol kulit pisang mahuli sebesar 17,02% dan ekstrak etanol batang pisang mahuli sebesar 10,34%. Formula basis salep terbaik dari variasi formula yakni formula F3 yang terdiri dari 60% vaselin dan 19,8% adeps lanae yang memenuhi standar sediaan salep antara lain daya sebar sekitar 5,5 ± 0,16 cm, pH yaitu 5,44 ± 0,01, dan daya lekat sekitar 5,5 ± 0,16 second, dan viskositas sebesar 120 ± 8,16. Salep ekstrak etanol kulit pisang dan salep batang pisang mahuli dengan konsentrasi 20% terbukti memiliki aktivitas dalam penyembuhan luka pada mencit dengan waktu penyembuhan yaitu 9 hari untuk salep ekstrak etanol kulit pisang dan 10 hari untuk salep ekstrak etanol batang pisang sedangkan kontrol negatif (basis salep) memiliki aktivitas penyembuh luka selama 13 hari dan kontrol positif (povidone iodine) memiliki aktivitas penyembuh luka selama 8 hari.