ANALISIS NASKAH CERITA DRAMA TRADISIONAL “MEMANDA” SUKU KUTAI DITINJAU DARI ASPEK AMANAT DAN PERENCANAAN PEMENTASANNYA
Penelitian ini membahas mengenai kesenian memanda suku Kutai ditinjau dari aspek amanat dan perencanaan pementasannya. Memanda merupakan salah satu kesenian yang berasal dari Kalimantan Selatan. Memanda sendiri berasal dari kata “Mama” yang berarti “Paman atau Paklik”, dan “Nda” yang berarti terhormat, yaitu sebagai penanda sebutan untuk orang yang dihormati atau dituakan. Kesenian drama memanda ini kemudian ditransformasikan oleh suku Kutai yang diadaptasi sesuai dengan lingkungan suku Kutai di Tenggarong, Kalimantan Timur. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana struktur cerita drama tradisional memanda pada suku Kutai dan bagaimana proses perencanaan dalam pelaksanaan drama tradisional memanda suku kutai. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mendeskripsikan struktur di dalam drama tradisional memanda suku Kutai, serta mendeskripsikan proses perencanaan dalam pelaksanaan drama tradisional di dalam kesenian memanda tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif untuk menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta serta karakteristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu.Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi, studi pustaka, teknik wawancara, dan teknik dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan berupa teknik pendekatan content analysis (analisis isi) yang sifatnya memberikan gambaran atau memaparkan hasil penelitian berdasarkan apa adanya. Hasil penelitian ini berupa gambaran struktur naskah drama tradisional memanda suku Kutai dan proses perencanaan pementasan yang dilakukan dalam kesenian memanda menunjukan bahwa struktur cerita drama tradisional memanda terdiri dari tema, plot atau alur, tokoh dan penokohan, latar atau setting, serta amanat yang berfungsi sebagai penarikan kesimpulan dari suatu cerita, dan proses perencanaan pementasan kesenian memanda yang dilakukan terdiri dari empat tahapan yaitu memilih naskah dimana para pemain cenderung memilih tema sesuai acara yang akan dihadiri, menentukan sutradara di mana di dalamnya sistem pemilihan dipilih orang yang paling tertua di dalam kelompok, pemilihan pemain dilakukan dengan memilin orang yang sudah terbiasa memainkan drama, dan pemilihan kru dari mulai tata busana, tata panggung, hingga tata cahaya.
Ketersediaan
Detail Information
Judul | ANALISIS NASKAH CERITA DRAMA TRADISIONAL “MEMANDA” SUKU KUTAI DITINJAU DARI ASPEK AMANAT DAN PERENCANAAN PEMENTASANNYA |
---|---|
Pengarang | Sylva Aulia - Personal Name |
No. Panggil | SKRIPSI SYL a 2024 |
Subyek | amanat perencanaan pementasan memanda suku Kutai |
Bahasa | Indonesia |
Tempat Terbit | Universitas Mulawarman |
Tahun Terbit | 2024 |
Penerbit | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan |
Jurusan | Pendidikan Bahasa dan Seni |
Lampiran Berkas | LOADING LIST... |
DIGITAL LIBRARY