Keberadaan SMK dinilai penting dalam menciptakan tenaga terampil yang siap bekerja di dunia industri. Praktik kerja lapangan (PKL) adalah inti pembelajaran di SMK, sehingga untuk menghasilkan output tenaga terampil diperlukan program PKL yang efektif. Berdasarkan observasi awal, SMK Kesehatan Airlangga Balikpapan dengan menerapkan manajemen berbasis sekolah (MBS) telah merancang sendiri desain program PKL yang efektif namun dengan esktra pembiayaan, selain itu SMK Kesehatan Airlangga sudah memiliki kegiatan evaluasi melalui sidang PKL namun kegiatan tersebut belum mengevaluasi progam PKL secara komprehensif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterlaksanaan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, monitoring, evaluasi, penilaian dan kendala implementasi manajemen berbasis sekolah (MBS) pada PKL yang dilakukan di SMK Kesehatan Airlangga Balikpapan. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dengan pendekatan kualitatif. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model evaluasi discrepancy dengan tahapan evaluasi desain, instalasi, proses, produk dan pembandingan analisa keuntungan biaya. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data utama yang dilakukan adalah melalui wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data meliputi pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) aspek perencanaan progam PKL sudah memenuhi kriteria yang ditetapkan 100%; 2) aspek pengorganisasian program PKL meliputi ketua panitia, sekretaris, bendahara dan guru pembimbing sudah memenuhi standar kriteria 100%; 3) pelaksanaan program PKL yang meliputi penempatan siswa, orientasi di tempat PKL, pelaksanaan praktik, dan pementoran sudah terlaksana sesuai standar 92%; 4) aspek monitoring yang meliputi penempatan, praktik kerja, mentoring dan monitoring sudah memenuhi standar kriteria sebesar 100%; 5) aspek evaluasi memenuhi kriteria standar yang telah ditetapkan sebesar 100%; 6) aspek penilaian yang meliputi penilaian pengetahuan, pembelajaran, sikap dan cara perhitungan nilai memenuhi standar kriteria sebesar 67%; 7) Kendala-kendala yang ditemukan dalam pelaksanaan program ini adalah pembiayaan dan waktu penjadwalan program. Dari hasil evaluasi yang dilakukan beberapa kriteria program perlu direvisi untuk perbaikan.