Batu ginjal merupakan penyakit yang disebabkan oleh adanya sedimen urin dalam ginjal dan saluran kemih yang menyumbat saluran air seni sehingga sewaktu buang air kecil menimbulkan rasa nyeri. Alternatif yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit batu ginjal salah satunya adalah pengobatan secara tradisional dengan memanfaatkan tumbuhan herbal yang tersebar luas di Indonesia. Salah satu tumbuhan yang digunakan adalah daun sambiloto. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder dan aktivitas ekstrak etanol daun sambiloto terhadap kelarutan kalsium batu ginjal. Batu ginjal diperoleh dari hasil reaksi antara kalsium klorida dengan kalium oksalat. Ekstrak diperoleh dari proses merasi dengan menggunakan pelarut etanol 70%. Pengujian metabolit sekunder dilakukan dengan penambahan reagen kimia pada ekstrak dan pengujian aktivitas kelarutan kalsium batu ginjal dilakukan dengan pembuatan 6 seri konsentrasi, yaitu 0,0354%, 0,0708%, 0,1415%, 0,2831%, 0,5662%, dan 1,1323%, kemudian diukur nilai absorbansi menggunakan spektrofotometer serapan atom pada λ 422,7 nm. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui ekstrak etanol daun sambiloto mengandung metabolit sekunder alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, steroid dan triterpenoid. Aktivitas kelarutan kalsium batu ginjal ekstrak etanol daun sambiloto secara in vitro memiliki aktivitas dalam melarutkan kalsium oksalat batu ginjal, dimana konsentrasi terbaik adalah konsentrasi 1,1323% dengan kadar kalsium terlarut sebesar 0,989 µg/mL.