Detail Cantuman Kembali

EVALUASI TERAPI PASIEN INFARK MIOKARD AKUT DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD A.W. SJAHRANIE SAMARINDA PERIODE JANUARI-DESEMBER 2022

Infark miokard akut (IMA) merupakan klasifikasi dari Sindrom Koroner Akut (SKA). Infark miokard akut sering juga disebut dengan serangan jantung yang terjadi karena adanya kejadian iskemia miokard terlokalisasi yang menyebabkan nekrosis pada sel otot miokardium. Tujuan dari penelitian ini yaitu, untuk mengetahui karakteristik, golongan obat dan gambaran pola pengobatan, interaksi obat yang berpotensi terjadi, serta kerasionalan terapi pengobatan pada pasien infark miokard akut di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda periode 2022. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan menggunakan pengambian data yang dilakukan secara retrospektif kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian dari 76 pasien menunjukkan bahwa karakteristik terbanyak diperoleh pada pasien infark miokard berjenis kelamin laki-laki sebesar 75% (57 pasien) dengan usia yaitu, 56-65 tahun sebesar 40,79% (31 pasien) dengan lama rawat inap ≤ 7 hari sebesar 78,94% (60 pasien), diagnosa NSTEMI sebesar 67,10% (51 pasien), pasien yang bekerja sebesar 75% (57 pasien) dan memiliki pendidikan SMA sebesar 44,73% (34 pasien). Penggunaan obat terbanyak berdasarkan golongan obat adalah clopidogrel sebesar 88,16 % (67 pasien), ISDN sebesar 73,70 % (56 pasien), fondaparinux sebesar 65,80 % (50 pasien), simvastatin sebesar 47,37 % (36 pasien), candesartan sebesar 50 % (38 pasien), ramipril sebesar 10,52 % (8 pasien), petidin sebesar 13,16% (10 pasien), fibrion sebesar 5,27 % (4 pasien), bisoprolol sebesar 36,84 (28 pasien), spironolakton sebesar 51,31 % (39 pasien), dan amlodipin sebesar 23,70 % (18 pasien). Pola pengobatan yang banyak digunakan oleh pasien infark miokard akut di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda periode 2022 yaitu, nitrat + DAPT + Statin + Antikoagulan 11,84% (9 pasien). Kasus pasien dengan interaksi obat terbanyak berdasarkan klasifikasi tingkat keparahan minor terbanyak adalah aspirin dengan furosemid sebesar 82,06% (32 kasus), dengan tingkat keparahan moderate pada pasien terbanyak yaitu, aspirin dengan clopidogrel sebesar 28,85% (58 kasus). Kasus terjadi interaksi obat dengan tingkat keparahan mayor pada pasien terbanyak yaitu, fondaparinux dengan clopidogrel sebesar 66,67% (44 kasus). Pada analisis ketepatan dosis berdasarkan formularium RS, didapatkan hasil bahwa terjadi 5 kasus ketidaksesuaian dosis. Berdasarkan hasil penelitian berdasarkan formularium RS ketidaktepatan rute pemberian tidak ditemukan adanya kasus yang terjadi. Sehingga pada analisis ketepatan rute di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda periode 2022 didapatkan hasil 100% tepat rute pemberian. Berdasarkan penelitian ketidaktepatan obat terdapat 4 kasus (5,26%). Berdasarkan penelitian ketidaktepatan indikasi terdapat 4 kasus (5,26%). Berdasarkan hasil penelitian ketidaktepatan pasien yang ditemui sebanyak 2 kasus (2,63%).

Ketersediaan

LOADING LIST...

Detail Information

Judul EVALUASI TERAPI PASIEN INFARK MIOKARD AKUT DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD A.W. SJAHRANIE SAMARINDA PERIODE JANUARI-DESEMBER 2022
Pengarang VIORINA ANGELICA HENDRAWAN - Personal Name
No. Panggil SKRIPSI VIO e 2024
Subyek Infark Miokard Akut
Pola Pengobatan
Karakteristik
Interaksi Obat
golongan obat
rasionalitas obat.
Bahasa Indonesia
Tempat Terbit Universitas Mulawarman
Tahun Terbit 2024
Penerbit Fakultas Farmasi
Jurusan FARMASI KLINIS
Lampiran Berkas
LOADING LIST...

Informasi
DETAIL CANTUMAN
Kembali ke sebelumnya  
UPT. PERPUSTAKAAN UNMUL

DIGITAL LIBRARY


Jl. Kuaro Gunung Kelua