Muhammad Rizqan Ilmi, 1802055028, selesainya masa pembelajaran darurat pada pandemi COVID-19 merubah sistem pembelajaran dari online kembali menjadi luring. Dampaknya sampai pada SD Negeri 013 Sungai Pinang Samarinda. Setiap guru kembali beradaptasi belajar tatap muka menggunakan beragam Pola Komunikasi secara dinamis berdasarkan situasi, sifat pelajaran, dan kelas. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan gambaran kepada guru di SD 013 Sungai Pinang Samarinda mengenai bagaimana pola komunikasi yang dapat meningkatkan interaksinya terhadap siswa dalam mengembangkan pembelajaran luring menjadi berkualitas sehingga prestasi peserta didik semakin baik dan guru lebih terampil mengajar ketika menggunakan media pembelajaran luring. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan berfokus pada pola komunikasi dalam proses belajar-mengajar menurut Nana Sudjana (1989) yang terdiri atas pola satu arah, pola dua arah, dan pola banyak arah. Peneliti menggunakan Teori Pengembangan Media Pembelajaran Luring dan purpose sampling digunakan untuk memperoleh sumber data. Hasil penelitian didapat melalui wawancara dan observasi terhadap informan utama berdasarkan analisa faktor pola komunikasi yaitu tujuan pembelajaran, sifat bahan pelajaran, sumber belajar, karakteristik kelas, dan kemampuan guru. Peneliti memperoleh gambaran bahwa alur penerapan pola komunikasi oleh setiap informan memiliki kesamaan dan perbedaan yang mempengaruhi cara guru berinteraksi dengan siswanya. Pola komunikasi merupakan gambaran dari usaha mengembangkan komunikasi antar guru dengan siswanya melalui pembelajaran yang interaktif. Pola satu arah diterapkan ketika guru menjelaskan pelajaran dan siswa memperhatikan secara fokus. Pola dua arah diterapkan setelah guru memberikan materi berupa sesi tanya-jawab. Pola banyak arah diterapkan apabila ditemui tugas yang memerlukan diskusi kelompok. Setiap pola memposisikan guru sebagai pengirim pesan namun proses feedback hanya dapat dilakukan siswa pada pola dua arah dan pola banyak arah.