ANALISIS SENGKETA LAHAN ADAT KAMPUNG ONGKO ASA DENGAN PT. KENCANA WILSA DI KABUPATEN KUTAI BARAT 2018-2022
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diproleh dengan menggunakan Teknik Purposive Sampling dan Acindental Sampling. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang bertujuan mendedskripsikan secara mendalam mengenai Analisis (SENGKETA/KONFLIK) Lahan Adat Kampung Ongko Asa Dengan Pt. Kencana Wilsa Di Kabupaten Kutai Barat. Analisis data model interaktif dari Miles, Huberman dan Saldana, yang diawali dengan pengumpulan data, penyajian data, kondensasi data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Dari hasil penelitian yang dilakukan, menunjukan bahwa timbulnya sengketa lahan adat di Kampung Ongko Asa Kabupaten Kutai Barat bermula dari [1.] dari Petinggi Kampung Ongko Asa yang memberikan Surat Rekomendasi kepada Perusahaan tanpa melibatkan masyarakat dan mengaku meskipun memberikan Rekomendasi kepada pihak Perusahaan tidak bisa langsung menambang. Semua tergantung pada pemilik lahan , jika pemilik vi lahan tidak menjual lahannya ke Perusahaan maka Pt. Kencana Wilsa tidak akan menambang. Ada beberapa faktor penyebab terjadinya sengketa lahan adat [2] yaitu, tidak adanya bukti resmi (Sertifikat Tanah) dan secara ekonomis meningkatnya harga tanah di Kabupaten Kutai Barat. Upaya penyelesaian yang dilakukan oleh Lembaga Adat. [3] sudah sesuai dengan harapan masyarakat, kemudian penyelesaian sengketa/konflik yang dilakukan menggunakan upaya negoisasi, mediasi dan fasilitasi yang disesuaikan dengan tingkat konflik perkara yang terjadi.
Ketersediaan
Detail Information
Judul | ANALISIS SENGKETA LAHAN ADAT KAMPUNG ONGKO ASA DENGAN PT. KENCANA WILSA DI KABUPATEN KUTAI BARAT 2018-2022 |
---|---|
Pengarang | Karolus Woi Tilla - Personal Name |
No. Panggil | SKRIPSI KAR p 2024 |
Subyek | Sengketa/konflik, Lembaga Adat, Lahan Adat. |
Bahasa | Indonesia |
Tempat Terbit | Universitas Mulawarman |
Tahun Terbit | 2024 |
Penerbit | |
Jurusan | S1 PEMERINTAHAN INTEGRATIF |
Lampiran Berkas | LOADING LIST... |
DIGITAL LIBRARY