Kematangan budaya K3 menjadi aspek dasar dalam terlaksananya program K3 tidak terbatas pada jenis sektor, salah satunya adalah industri sektor logistik. Industri ini memiliki aktivitas distribusi dan pergudangan yang sangat diperlukan penerapan K3 yang baik. Maka, perlu diketahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan tingkat kematangan budaya K3 di PT. XYZ Samarinda.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat kematangan budaya K3 pada pekerja warehouse di PT. XYZ Samarinda beserta faktor-faktor apa saja yang berhubungan. Jenis penelitian bersifat kuantitatif dengan metode cross-sectional study. Variabel yang diteliti yakni Budaya K3, pengetahuan K3, pelatihan K3 dan SOP K3. Dalam penelitian ini sampel berjumlah 50 orang dan menggunakan total sampling. Instrument penelitian menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan uji korelasi Spearman Rank.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kematangan budaya K3 pada perusahaan berada pada level proactive. Terdapat hubungan antara SOP K3 (pvalue=0,024) dengan tingkat kematangan budaya K3. Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan K3 (p-value=0.315) dan pelatihan K3 (p-value=0.801) dengan tingkat kematangan budaya K3.
Kesimpulan dari peneltiian adalah adanya hubungan yang signifikan antara SOP K3 terhadap tingkat kematangan budaya K3, serta tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan K3 dan pelatihan K3 terhadap tingkat kematangan budaya K3. Diharapkan perusahaan dapat meningkatkan budaya K3 di perusahaan terkhusus pada penerapan SOP K3 sebagai bentuk preventif terjadinya kecelakaan kerja