Detail Cantuman Kembali
LUTFI KHAIRUNNISA - Personal Name

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PUPUK KALTIM BONTANG PERIODE 2021

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit demam akut akibat infeksi virus dengue. Penyakit DBD merupakan salah satu masalah serius bagi lebih dari setengah populasi dunia, serta menjadi penyebab utama rawat inap dan kematian di negara-negara endemis. Pengobatan DBD yang terdiri atas pengobatan suportif dan simtomatis membuat pengobatan yang diberikan cukup bervariasi. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran karakteristik, gambaran pengobatan dan besar angka kejadian DRPs pada pasien DBD di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Pupuk Kaltim Bontang. Penelitian ini menggunakan metode retrospektif yang dilakukan dengan cara mencatat data yang ada pada catatan rekam medis pasien terdiagnosis DBD periode 2021 di Rumah Sakit Pupuk Kaltim Bontang. Sampel yang memenuhi kriteria inklusi dalam penelitian ini berjumlah 31 pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan karakteristik jenis kelamin, pasien terbanyak adalah perempuan sebanyak 17 pasien (54,84%). Berdasarkan kategori usia, pasien terbanyak terdapat pada rentang usia 6-11 tahun yaitu sebanyak 15 pasien (48,39%). Berdasarkan penyakit penyerta, pasien terbanyak adalah pasien dengan diagnosis infeksi bakteri (demam tifoid) sebanyak 4 pasien (12,90%). Kategori Jenis pengobatan pasien dikelompokkan menjadi 4 macam, yaitu rehidrasi intravena, antipiretik- analgetik, antibiotik, dan terapi tambahan (antiemesis, antihistamin, antiulcer, diuretik, mukolitik, laktasif, suplemen & vitamin). Dari 31 sampel, jenis penatalaksanaan yang diberikan berupa rehidrasi intravena (100%), antipiretik-analgetik (83,87%), antibiotik (64,52%), antitukak (64,52%), antihistamin (9,68%), antifibrinolitik (3,23%), antiemesis (48,39%), diuretik (12,90%), mukolitik (6,45%), laktasif (12,90%), suplemen & vitamin (38,71%), terapi kombinasi (paracetamol dan ibuprofen) sebesar 3,23% dan terapi kombinasi (paracetamol dan antrain) sebesar 6,45%. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh angka kejadian DRPs tertingi hingga terendah terjadi pada kategori dosis terapi lebih sebanyak 5 pasien (16,12%), dosis terapi kurang terjadi pada 4 pasien (12,90%), indikasi tanpa terapi sebanyak 4 pasien (12,90%), adverse drug reaction sebanyak 4 pasien (12,90%) dan terapi tanpa indikasi terjadi pada 1 pasien (3,23%). Kemudian untuk kategori DRPs ketidaktepatan pemilihan obat dan ketidakpatuhan pasien tidak ditemukan dalam penelitian ini.

Ketersediaan

LOADING LIST...

Detail Information

Judul IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PUPUK KALTIM BONTANG PERIODE 2021
Pengarang LUTFI KHAIRUNNISA - Personal Name
No. Panggil SKRIPSI LUT i 2024
Subyek Karakteristik
DBD
Drug Related Problems
Bahasa Indonesia
Tempat Terbit Universitas Mulawarman
Tahun Terbit 2024
Penerbit Fakultas Farmasi
Jurusan FARMASI
Lampiran Berkas
LOADING LIST...

Informasi
DETAIL CANTUMAN
Kembali ke sebelumnya  
UPA. PERPUSTAKAAN UNMUL

DIGITAL LIBRARY


Jl. Kuaro Gunung Kelua