Pengujian salep nanopartikel perak (AgNPs) yang disintesis dari ekstrak umbi sarang semut (Myrmecodia sp. Jack) sebagai bahan salep untuk penutupan luka sayat pada mencit (Mus musculus L.) belum dilaporkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek pemberian salep nanopartikel perak (AgNPs) yang disintesis dari ekstrak umbi sarang semut terhadap penyembuhan luka sayat pada mencit, yang meliputi pengukuran penutupan luka sayat, kadar protein, kadar hidroksiprolin, kandungan total DNA, dan jumlah fibroblas. Serta bagaimana perbandingannya dengan penyembuhan luka sayat pada mencit yang diberi salep ekstrak sarang semut (non-nanopartikel). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan hewan uji berjumlah 72 ekor mencit jantan yang dibagi menjadi 9 kelompok, yaitu K- (tanpa perlakuan), K+Pov (diberi povidone iodine), K+Vas (diberi salep dasar vaseline), P1 (diberi salep ekstrak 10%), P2 (diberi salep ekstrak 20%), P3 (diberi salep ekstrak 30%), P4 (diberi salep AgNPs 10%), P5 (diberi salep AgNPs 20%), P6 (diberi salep AgNPs 30%). Seluruh mencit dibuat luka sayat sepanjang 1 cm dengan kedalaman 1 mm pada daerah punggung dan diberi perlakuan sesuai dengan kelompok yang telah ditentukan selama 15 hari. Pengukuran panjang luka sayat dilakukan pada hari ke-0, 3, 6, 9, 12, dan 15. Pembedahan untuk mengambil jaringan kulit dilakukan pada hari ke-10, lalu diuji kadar protein, kadar hidroksiprolin, dan total DNA, serta dibuat preparat histologi. Pemberian salep AgNPs sarang semut berpengaruh terhadap penutupan luka sayat, kadar protein, kadar hidroksiprolin, kandungan total DNA, dan jumlah fibroblas, sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan luka sayat pada mencit. Salep AgNPs sarang semut (terutama pada konsentrasi 20%) menunjukkan efek yang lebih efektif dalam penyembuhan luka sayat dibandingkan dengan salep ekstrak sarang semut. Kelompok mencit yang lukanya diberi salep AgNPs sarang semut menunjukkan waktu penutupan luka yang paling cepat dibandingkan dengan kelompok lainnya.