Fujida Firdaus (NIM 1904016024). Pemanfaatan Arang Kayu Kaliandra Merah (Calliandra calothyrsus meissn) Sebagai Adsorben Pewarna Sintetis Metilen Biru (dibimbing oleh Rudianto Amirta dan Muhammad Taufiq Haqiqi)
Limbah zat warna adalah masalah utama dalam pengendalian lingkungan dan merupakan senyawa organik yang sulit terurai. Salah satu zat warna yang sering digunakan dalam proses pewarnaan pada industri tekstil adalah zat warna metilen biru. Adsorpsi merupakan salah satu usaha yang efisien dan banyak digunakan untuk mengadsorpsi zat warna metilen biru, adsorben yang digunakan yaitu arang kayu kaliandra merah karena memiliki kualitas arang yang baik sebagai adsorben, dan mudah dalam pengaplikasian. Penelitian ini bertujuan menganalisa perlakuan waktu kontak, ukuran partikel dan massa arang terhadap persentase penyerapan pewarna sintetis metilen biru dan menentukan kondisi konsentrasi pewarna metilen biru yang secara efektif dapat dihilangkan oleh arang kayu kaliandra merah pada variasi waktu kontak, ukuran partikel dan massa arang. Penelitian ini diawali dengan pembuatan arang kayu kaliandra merah, dilanjutkan dengan proses pengayakan dengan variasi ukuran partikel arang 40, 50 dan 60 mesh, penimbangan massa arang 0,3, 0,5 dan 0,7 gram, pembuatan larutan metilen biru 25, 50, 75 dan 100 ppm, pengovenan arang pada suhu 105℃, pencampuran arang dengan larutan metilen biru, pengadukan dan centrifuge, pengujian nilai absorbansinya serta perhitungan efisiensi penyerapannya. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan waktu kontak terbaik yaitu pada waktu kontak 4 jam, ukuran partikel arang 60 mesh dan massa arang 0,7 gram serta secara efektif dapat mengadsorbsi pewarna sintetis metilen biru pada konsentrasi 25 ppm dengan efisiensi penyerapan sebesar 99,24%.