Antibiotik merupakan obat yang cukup tinggi digunakan di Indonesia untuk mengobati infeksi. Namun, rendahnya pengetahuan masyarakat tentang antibiotik menyebabkan penggunaannya tidak tepat dan irasional. Ketidaktepatan penggunaan antibiotik pada akhirnya akan meningkatkan masalah kesehatan berupa resistensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku terhadap resistensi dan penggunaan antibiotik pada masyarakat di desa Kota Bangun Seberang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis observasional dengan pendekatan cross sectional study. Pengumpulan data dilakukan dengan cara interview menggunakan instrumen berupa kuesioner yang terdiri dari pertanyaan mengenai resistensi dan penggunaan antibiotik. Pengumpulan sampel menggunakan teknik sampling purposive dan didapatkan sebanyak 80 orang. Data di analisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden paling banyak termasuk dalam kategori baik sebesar 55%. Tingkat sikap responden paling banyak termasuk dalam kategori cukup sebesar 47,5%, dan tingkat perilaku responden paling banyak termasuk dalam kategori baik sebesar 51,25%. Uji korelasi Spearman menunjukkan tidak adanya hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap serta hubungan sikap dan perilaku mengenai resistensi dan penggunaan antibiotik (sig > 0,01), dan terdapat hubungan korelasi antara tingkat pengetahuan dan perilaku penggunaan antibiotik (sig < 0,01).