Analisis Pemetaan Epidemiologi Penyakit Malaria Di Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2023
Berdasarkan laporan global Malaria terbaru, terdapat 247 juta kasus Malaria pada tahun 2021, naik dari 245 juta pada tahun 2020. Pada tahun 2021, Indonesia menempati urutan kedua sebagai penyumbang terbanyak perkiraan kasus sebanyak 800 kasus setelah negara India. Berdasarkan peta endemisitas Malaria di Indonesia, Provinsi Kalimantan Timur berada di posisi kedua setelah wilayah Provinsi Papua sebagai wilayah yang masih memiliki status endemisitas Malaria rendah sedang dan tinggi pada semester awal tahun 2023. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran pemetaan tingkat Endemisitas Malaria dan faktor risikonya berdasarkan kepadatan penduduk dan titik penggunaan lahan di Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2023. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan teknik analisis data univariat dan pemetaan. Provinsi Kalimantan Timur memiliki tingkat penularan dan endemisitas Malaria yang umumnya rendah. Penajam Paser Utara adalah pengecualian dengan tingkat endemisitas yang tinggi. Parasit Malaria tertentu seperti P. Falciparum dan P. Vivax memiliki prevalensi yang sangat rendah di seluruh provinsi, sementara Mahakam Ulu menunjukkan tidak adanya kasus untuk kedua parasit tersebut. Demikian pula, parasit P.Malariae dan P.Ovale memiliki tingkat endemisitas yang sangat rendah di sebagian besar wilayah, dengan beberapa daerah tidak memiliki kasus sama sekali,menandakan tidak adanya endemisitas untuk parasit-parasit tersebut.
Ketersediaan
Detail Information
Judul | Analisis Pemetaan Epidemiologi Penyakit Malaria Di Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2023 |
---|---|
Pengarang | Fennysa Indrilla Pratiwi - Personal Name |
No. Panggil | SKRIPSI FEN a 2024 |
Subyek | Malaria Epidemiologi Kepadatan Penduduk, Tutupan Lahan endemisitas |
Bahasa | Indonesia |
Tempat Terbit | Universitas Mulawarman |
Tahun Terbit | 2024 |
Penerbit | Fakultas Kesehatan Masyarakat |
Jurusan | Kesehatan Masyarakat |
Lampiran Berkas | LOADING LIST... |
DIGITAL LIBRARY