Di Indonesia, eksistensi pasar tradisional mengalami penurunan karena pesatnya pertumbuhan pasar modern. Hal tersebut yang mendasari Pemerintah melakukan upaya program revitalisasi pasar tradisional. Upaya revitalisasi pasar dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing pasar tradisional agar tetap terjaga eksistensinya dan mampu bersaing dengan pasar modern. Salah satunya ialah Pasar Penajam berada di Kecamatan Penajam terletak di Jalan Provinsi KM 1 yang direlokasi ke tempat baru sebagai Pasar Induk Penajam terletak di Jalan Provinsi KM 3,5 Kelurahan Nenang. Relokasi dilakukan karena kondisi pasar lama tidak tertata dengan baik, kondisi pasar kotor, becek serta berdebu terkadang menimbulkan bau tak sedap. Meski tempat baru ideal bagi Pemerintah, pedagang merasa bahwa tempat baru justru tidak strategis karena berada di kawasan yang masih sepi permukiman penduduk serta sulitnya mendapatkan akses transportasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi bertahan hidup pedagang Pasar Induk Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara. Jenis Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, mewawancarai sebanyak 5 orang, dan Kepala UPTD Pasar Induk Penajam. hasil penelitian menemukan 3 strategi yang diterapkan pedagang ialah strategi aktif, strategi pasif dan strategi jaringan. Pada strategi aktif pedagang lebih memanfaatkan sumber daya keluarga dan menggunakan potensi dalam diri.Pada strategi pasif pedagang lebih meminimalisir pengeluaran keluarga dan lebih selektif memilih barang. Pada strategi jaringan para pedagang mengutamakan meminta bantuan kepada anggota keluarga terdekat, kerabat, dan bahkan meminta bantuan kepada pihak rentenir pasar serta kepada pihak Pemerintah