Detail Cantuman Kembali
Gunawan Wibisono - Personal Name

PENGELOLAAN HUTAN MANGROVE BERBASISKAN MASYARAKAT DI KABUPATEN BERAU: KOMPARASI KASUS KAMPUNG TELUK SEMANTING, BIDUK-BIDUK DAN TELUK SULAIMAN

Ekosistem mangrove di Indonesia merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Mangrove memiliki banyak fungsi yaitu meliputi fungsi fisik, fungsi biologis dan fungsi ekonomi. Terjadi degradasi yang tinggi di hutan mangrove akibat pola pemanfaatan yang tidak memperhatikan aspek kelestariannya. Hampir 80% deforestasi terjadi di areal penggunaan lain (APL). Kabupaten Berau memiliki kawasan mangrove seluas 55.000 hektare dimana 70% berada dalam APL, maka potensi deforestasi sangat besar. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencegah deforestasi adalah pengelolaan berbasis masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengelolaan mangrove berbasis masyarakat di Kampung Teluk Semanting, Biduk-Biduk dan Teluk Sulaiman, Kabupaten Berau yang meliputi sikap dan partisipasi masyarakat, pengelolaan dan perubahan luas kehilangan pohon dalam kawasan mangrove. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan metode pengumpulan data angket dan observasi. Sedangkan sumber data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah informan, laporan, dan dokumen yang berkaitan dengan penelitian. Pengukuran sikap masyarakat menggunakan aspek kognitif, aspek afektif dan aspek konatif. Penelitian partisipasi menggunakan empat tahapan partisipasi, yaitu: dalam pengambilan keputusan, pelaksanaan, pembagian hasil dan pengawasan. Populasi dipilih secara proporsional sebagai responden berdasarkan segmentasi pendidikan, umur, lama tinggal di desa, pendapatan, jumlah anggota keluarga, pekerjaan dan keaktifan di lembaga. Untuk penelitian kondisi mangrove dilakukan dengan data sekunder yang berasal dari laporan perkembangan mitra di tiga desa. Adapun untuk mengetahui perubahan luas kehilangan pohon dilakukan dengan menganalisis tutupan lahan yang mengalami kehilangan pohon. Hasil penelitian diperoleh bahwa sikap masyarakat di tiga desa positif yaitu mengetahui, menyenangi dan mendukung pengelolaan mangrove berbasis masyarakat. Tingkat partisipasi masyarakat di ketiga desa tersebut umumnya rendah. Partisipasi di Semanting rendah, Biduk-Biduk sangat rendah, Teluk Sulaiman sedang. Namun, partisipasi dari segmen pemerintah desa dan pengelola mangrove sedang. Terdapat hubungan antara sikap dan partisipasi masyarakat terhadap pengelolaan mangrove. Mangrove dikelola oleh lembaga lokal dan memiliki legalitas serta struktur organisasi. Rencana pengelolaan mangrove terintegrasi dengan rencana pembangunan desa. Lembaga pengelola mangrove di Semanting dan Sigending memiliki nilai baik, sedangkan lembaga pengelola mangrove di Labuan Cermin bernilai sedang. Perubahan luasan kehilangan pohon menurun di Labuan Cermin Biduk-Biduk, tetapi meningkat di mangrove Semanting dan Sigending Teluk Sulaiman, Walaupun demikian, pasca izin, tren kenaikan kehilangan pohon di dua kampung ini cenderung menurun.

Ketersediaan

LOADING LIST...

Detail Information

Judul PENGELOLAAN HUTAN MANGROVE BERBASISKAN MASYARAKAT DI KABUPATEN BERAU: KOMPARASI KASUS KAMPUNG TELUK SEMANTING, BIDUK-BIDUK DAN TELUK SULAIMAN
Pengarang Gunawan Wibisono - Personal Name
No. Panggil TESIS GUN p 2024
Subyek mangrove
Berau
Pengelolaan Berbasiskan Masyarakat,
Bahasa Indonesia
Tempat Terbit Universitas Mulawarman
Tahun Terbit 2024
Penerbit Fakultas Kehutanan
Jurusan DOKTOR ILMU KEHUTANAN
Lampiran Berkas
LOADING LIST...

Informasi
DETAIL CANTUMAN
Kembali ke sebelumnya  
UPT. PERPUSTAKAAN UNMUL

DIGITAL LIBRARY


Jl. Kuaro Gunung Kelua