Tumbuhan tahongai (Kleinhovia hospita L.) merupakan tumbuhan khas Kalimantan yang dilaporkan memiliki aktivitas antibakteri. Aktivitas ini dihasilkan dari beragam metabolit sekunder yang terkandung di dalamnya. Jamur endofit telah dikenal sebagai salah satu sumber penghasil metabolit sekunder. Jamur ini hidup di dalam jaringan tumbuhan termasuk daun tahongai. Namun, laporan ilmiah mengenai jamur endofit daun tahongai masih sangat terbatas. Pada penelitian ini berhasil mengisolasi dan mengkarakterisasi 3 jamur endofit dari daun tahongai dengan kode isolat IJHP, IJCH, dan IJH. Karakteristik jamur telah diidentifikasi secara makroskopik dan mikroskopik yang menandakan bahwa 3 isolat tersebut merupakan jamur yang berbeda. Adapun pada penelitian ini juga dilakukan uji skrining fitokimia dan uji antibakteri menggunakan metode KLT-bioautografi dengan menggunakan perbandingan eluen n-heksan : etil asetat (8:2) dan (9:1). Kemudian, dari pengujian antibakteri ini akan diukur nilai Rf dari zona hambat yang terbentuk. Hasil penelitian ini adalah uji skrining fitokimia menunjukkan ekstrak jamur endofit mengandung alkaloid, flavonoid, dan terpenoid yang berperan sebagai antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.