Penyakit kulit merupakan penyakit yang umum terjadi di Indonesia yang diakibatkan oleh berbagai mikroba. Banyak sekali bahan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai alternatif untuk mengatasi permasalah kulit tersebut salah satu contohnya yaitu daun cabai rawit (Capsiccum frutescens L.) merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat di bidang kesehatan. Secara ilmiah daun cabai rawit berperan sebagai antioksidan, antimikroba dan dapat mencegah diabetes. Aktivitas tersebut disebabkan oleh kandungan senyawa kimia yang terdapat di dalam tanaman tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai rendemen yang dihasilkan dari ekstrak daun cabai rawit, metabolit yang terkandung dalam ekstrak daun cabai rawit dan potensi aktivitas ekstrak daun cabai rawit dalam menghambat mikroba uji. Hasl yang diperoleh ekstrak etanol menghasilkan rendemen sebesar 31,57% dan untuk ekstrak aquades sebesar 12,75%. Adapun metabolit sekunder yang teridentifikasi pada ekstrak etanol daun cabai rawit diantaranya alkaloid, flavonoid, tanin, terpenoid dan saponin. Sedangkan untuk ekstrak aquades daun cabai rawit teridentifikasi positif alkaloid, flavonoid, tanin, terpenoid dan saponin. Pada uji aktivitas antimikroba ekstrak etanol dan aquades daun cabai rawit (Capsiccum frutescens L.) yang dihasilkan dari proses ekstraksi metode maserasi pada konsentrasi 10%, 20% dan 30% memiliki potensi aktivitas antimikroba terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis dan jamur Malassezia furfur. Kata Kunci : Daun Cabai Rawit, Mikroba Uji, Penyakit Kulit