Perusahaan Umum (Perum) Bulog adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki tugas utama dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan di Indonesia. Salah satu cabang dari Perum Bulog ini berlokasi di Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Perum BULOG Kota Samarinda memiliki permasalahan pada sistem pengendalian persediaan yaitu terjadinya minim stok beras pada gudang. Membutuhkan metode pengendalian persediaan yang tepat untuk mengatasi ketersediaan beras sehingga meminimalisir terjadinya kekurangan beras saat dibutuhkan dan juga pada proses pemesanan. Didapat hasil peramalan untuk 12 periode kedepan diperkirakan sebesar 1.298.360 kg atau 25.972 sak. Nilai tersebut menunjukkan besarnya kebutuhan beras pada Agustus 2023 hingga Juli 2024. Hasil perhitungan dengan menggunakan metode Silver meal menghasilkan frekuansi pemesanan sebanyak 24 kali dengan setiap pesanan hanya memenuhi 2 periode saja yaitu pada pemesanan ke-1 sebesar 972 karung, ke-2 sebesar 972 karung, ke-3 sebesar 1032 karung, ke-4 sebesar 1031 karung. ke-5 sebesar 1052 karung, ke-6 sebesar 1050 karung, ke-7 sebesar 1102 karung, ke-8 sebesar 1101 karung, ke-9 sebesar 1164 karung, ke-10 sebesar 1162 karung, ke-11 sebesar 1046 karung, ke-12 sebesar 1045 karung, ke-13 sebesar 1064 karung, ke-14 sebesar 1063 karung, ke-15 sebesar 1085 karung, ke-16 sebesar 1084 karung, ke-17 sebesar 1206 karung, ke-18 sebesar 1204 karung, ke-19 sebesar 1080 karung, ke-20 sebesar 1079 karung, ke-21 sebesar 1092 karung, ke-22 sebesar 1091 karung, ke-23 sebesar 1099 karung, ke-24 sebesar 1098 karung. Diperoleh biaya pemesanan 25% lebih rendah dibandingkan kebijakan perusahaan. Hal ini dikarenakan frekuensi pemesanan yang lebih sedikit dari kebijakan perusahaan, yaitu 24 kali pemesanan. Biaya penyimpanan pada metode Silver-Meal juga 35,054% lebih rendah dibandingkan kebijakan perusahaan, sehingga dari metode ini menghasilkan total penghematan biaya sebesar Rp986.865,33. Biaya persediaan tersebut menghasilkan nilai yang lebih rendah dibandingkan kebijakan perusahaan karena pada metode Silver meal menghitung rata-rata ongkos per periode yang paling minimum. Dengan menerapkan metode Silver-Meal perusahaan dapat melakukan penghematan sebesar 28,691%.