RAHMAT ADI SAPUTRA (1804015194). Potensi Ekosistem Mangrove Sebagai Kawasan Ekowisata Desa Salo Palai Kecamatan Muara Badak Kabupaten Kutai Kartanegara. Dibimbing oleh SUTEDJO dan RITA DIANA. Hutan mangrove pada Delta Mahakam secara tradisional dimanfaatkan oleh masyarakat untuk beberapa keperluan harian seperti kayu bakar, bangunan gubuk atau arang, menangkap ikan, udang dan kepiting. Pemanfaatan pada skala yang lebih besar yaitu untuk jalan, pariwisata, pertambakan serta industri yang telah mengakibatkan ribuan hektar mangrove hilang dari daerah pesisir. Berkembangnya pariwisata di suatu daerah akan mendatangkan banyak manfaat bagi masyarakat, yakni secara ekonomi, sosial dan budaya. Namun jika persiapan-nya tidak dikelola dengan baik, justru akan m enimbulkan berbagai permasalahan yang menyulitkan atau bahkan merugikan masyarakat. Sehubungan dengan hal tersebut, Desa Salo Palai memiliki potensi kawasan hutan mangrove yang melimpah, hal tersebut menjadi latar belakang penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui kawasan ekosistem mangrove Desa Salo Palai memiliki potensi sebagai objek ekowisata mangrove dan mengetahui faktor-faktor internal dan eksternal yang mendorong (kekuatan dan peluang) dan menghambat (kelemahan dan ancaman) dalam pengembangan ekowisata mangrove Desa Salo Palai. Penelitian ini di lakukan di Desa Salo Palai Kecamatan Muara Badak Kabupaten Kutai Kartanegara. Metode yang digunakan untuk penentuan sampel adalah menggunakan purposive sampling dengan kriteria responden yaitu telah menetap atau tinggal minimal tahun dan telah berumur minimal 18 tahun, untuk penentuan jumlah sampel menggunakan rumus Slovin dan didapatkan jumlah sampel sebanyak 93 responden. Data yang terkumpul diolah dan dianalisis secara deskriptif serta menggunakan analisis SWOT. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kawasan ekosistem mangrove Desa Salo Palai memiliki potensi sebagai objek ekowisata mangrove yang berada pada posisi kuadran I yang merupakan memiliki situasi yang sangat menguntungkan, strategi yang diterapkan ialah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif untuk kedepannya serta dalam pengembangan ekowisata mangrove Desa Salo Palai, faktor pendorong pengembangan ekowisata mangrove yaitu memiliki keanekaragaman jenis mangrove dan memiliki panorama yang indah, sedangkan pada faktor penghambat pengembangan ekowisata mangrove yaitu keterbatasanya fasilitas penunjang ekowisata untuk pengunjung.