Pembangunan Gedung Inspektorat Wilayah Provinsi Kalimantan Timur di Samarinda akan berdampak pada lalu lintas di sekitar pembangunan. Menurut UU No. 22 Tahun 2009 ayat (1), setiap rencana pembangunan pusat kegiatan, permukiman, dan prasarana yang akan mengganggu keamanan, keselamatan, ketertiban, serta kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan, wajib dievaluasi dampak lalu lintasnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pembangunan Gedung Inspektorat Wilayah Provinsi Kalimantan Timur terhadap ruas Jalan Kadrie Oening dan Simpang 4 Air Hitam pada masa konstruksi, masa operasional, dan tahun ke-5 masa operasional. Kemudian dari hasil analisa akan dilakukan analisa penanganan terhadap dampak tersebut. Penelitian ini menggunakan metode survei untuk pengumpulan data dan selanjutnya dilakukan analisis kinerja ruas jalan dan simpang mengacu pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) tahun 1997.

Hasil survei langsung di lapangan, pada masa konstruksi Gedung Inspektorat Wilayah Provinsi Kalimantan Timur terjadi bangkitan sebesar 62,1 smp/hari dan tarikan sebesar 67,9 smp/hari dan pada masa operasional didapatkan bangkitan sebesar 52,4 smp/hari dan tarikan sebesar 39,8 smp/hari. Selanjutnya dari analisis lalu lintas pada masa konstruksi (2023), didapat kinerja ruas Jl Kadrie Oening dengan nilai derajat kejenuhan untuk arah 1 sebesar 0,40 dan untuk arah 2 sebesar 0,27 dengan tingkat pelayanan B. Kemudian hasil analisis nilai tundaan pada Simpang 4 Air Hitam diperoleh nilai tundaan rata-rata sebesar 119,43 det/smp dengan tingkat pelayanan F. Pada masa operasional (2024), kinerja ruas Jl Kadrie Oening didapat nilai derajat kejenuhan untuk arah 1 sebesar 0,41 dan untuk arah 2 sebesar 0,28 dengan tingkat pelayanan B. Kemudian hasil analisis nilai tundaan pada Simpang 4 Air Hitam diperoleh nilai tundaan rata-rata sebesar 140,18 det/smp dengan tingkat pelayanan F. Pada tahun ke-5 masa operasional (2029), didapat kinerja ruas Jl Kadrie Oening dengan nilai derajat kejenuhan untuk arah 1 sebesar 0,49 dengan tingkat pelayanan C dan untuk arah 2 sebesar 0,32 dengan tingkat pelayanan B. Kemudian hasil analisis nilai tundaan pada Simpang 4 Air Hitam yaitu diperoleh nilai tundaan rata-rata sebesar 250,48 det/smp dengan tingkat pelayanan F.