Tingkat produktivitas padi di tiap provinsi di Indonesia tidak merata, sehingga pemenuhan kebutuhan pangan di tiap provinsi tidak merata. Oleh karena itu diperlukan informasi mengenai provinsi yang memiliki produktivitas tinggi dan rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengelompokan produktivitas padi berdasarkan provinsi di Indonesia menggunakan metode Hierarchical Agglomerative Clustering algoritma Average Linkage dengan metode jarak Euclidean, Manhattan dan Minkowski. Cluster yang terbentuk diuji menggunakan metode Silhouette Coefficient untuk menentukan jumlah Cluster serta metode jarak yang optimal. Berdasarkan hasil pegujian selama 5 tahun berturut-turut diperoleh bahwa 2 Cluster merupakan jumlah Cluster yang paling optimum yaitu Cluster 1 merupakan produktivitas padi rendah dan Cluster 2 merupakan produktivitas tinggi. Selain itu, ketiga metode jarak yang digunakan menghasilkan Silhouette Coefficient yang sama di tahun 2018, 2019, 2020, dan 2022 yaitu 0,6781, 0,6367, 0,6407 dan 0,6433. Sedangkan pada tahun 2021, nilai Silhouette Coefficient yang paling optimum pada Manhattan Distance sebesar 0,6387. Hasil penelitian menunjukan bahwa selama 5 tahun terdapat 30 Provinsi selalu berada pada Cluster tingkat produktivitas rendah dan 4 Provinsi berada pada Cluster tingkat produktivitas tinggi, namun pada provinsi Sulawesi Selatan mengalami penurunan dalam tingkat produktivitas pada tahun 2020 dan 2021. Tidak adanya perubahan hasil pengelompokan produktivitas padi selama 5 tahun berturut-turut dapat menjadi perhatian bagi pemerintah untuk melakukan evaluasi dalam rangka meningkatkan tingkat produktivitas panen dengan menciptakan lahan pertanian baru khususnya pada Cluster 1 yang memiliki tingkat produktivitas padi rendah.