Kulit semangka merah (Citrullus lanatus (Thunb.) Matsum & Nakai) merupakan salah satu buah yang sangat berlimpah, mudah diperoleh, harganya murah dan memiliki kandungan metabolit mekunder yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri jerawat. Krim antijerawat adalah sediaan setengah padat yang dapat mengatasi jerawat pada wajah. Tujuan dari penelitian adalah mengetahui konsentrasi ekstrak kulit semangka untuk menghasilkan aktivitas antibakteri, adalah mengetahui konsentrasi hambat minimum (KHM) dan mendapat formulasi sediaan krim antijerawat dengan aktivitas antibakteri yang tinggi. Penelitian ini dilakukan dengan membuat 3 formulasi dengan variasi konsentrasi ekstrak kulit semangka kemudian dilakukan evaluasi fisik dan pengujian aktivitas antibakteri terhadap Propionibacterium acnes menggunakan metode sumuran. Kulit semangka merah menunjukan adanya aktivitas antibakteri pada konsentrasi 20% yaitu dengan rata-rata diameter zona hambat 12,75 mm dan konsentrasi hambat minimum pada konsentrasi 5% dengan diameter zona hambat 0,47 mm. Hasil evaluasi fisik dari sediaan krim antijerawat F3 menunjukkan organoleptis sediaan berwarna hijau, berbau khas serta bentuk setengah padat, homogen dengan daya sebar 5,17 cm, daya lekat 7,55 detik, pH 5,35 dan viskositas 12,122 Pa.s serta aktivitas antijerawat pada sediaan menunjukkan zona hambat sebesar 10,69 mm. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak kulit buah semangka merah memiliki aktivitas antibakteri terhadap Propionibacterium acnes dan dapat diformulasikan menjadi sediaan krim antijerawat yang bebas iritasi.