Masyarakat yang minim kecakapan hidup berupa skill keterampilan membutuhkan instruktur untuk dapat meningkatkan serta memiliki keahlian dengan memberikan pelatihan kecakapan hidup dalam bidang pembuatan kerajinan. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan Peran Instruktur Dalam Meningkatkan Kecakapan Hidup Melalui Pelatihan Pembuatan Kerajinan Rotan Pada Warga Belajar di UPTD Pelatihan Koperasi Samarinda, 2) mendeskripsikan faktor pendukung yang mempengaruhi keberhasilan dalam meningkatkan kecakapan hidup melalui pelatihan pembuatan kerajinan rotan pada warga belajar di UPTD Pelatihan Koperasi Samarinda. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini meliputi kepala lembaga, instruktur, dan warga belajar. Lokasi penelitian berada di Jalan DI Panjaitan No.3, Kelurahan Temindung Permai, Kecamatan Sungai Pinang. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model Miles and Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Triangulasi dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan wawancara sumber dan teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Peran instruktur dalam meningkatkan kecakapan hidup melalui pelatihan pembuatan kerajinan rotan memenuhi perannya sebagai informator, fasilitator, motivator, dan evaluator. 2) Faktor pendukung yang mempengaruhi keberhasilan dalam meningkatkan kecakapan hidup melalui pelatihan pembuatan kerajinan rotan ,untuk faktor pendukung yaitu adanya peran instruktur yang berpengalaman dan ahli dalam bidang rotan dan bersertifikasi kompetensi anyaman rotan dan mebel kayu rotan dari Lembaga Sertifikasi Profesi Furnicraft Indonesia, sarana dan prasarana yang memadai sebagai penunjang untuk kelancaran proses kegiatan pelatihan.