Prevalensi anemia remaja di Indonesia tergolong tinggi yakni mencapai 32%. Pemerintah mengeluarkan program pencegahan dan penanggulangan anemia dengan pemberian tablet tambah darah setiap minggu yang bertujuan untuk mengurangi kejadian anemia pada remaja putri. Namun, hanya 1,4% remaja putri yang patuh mengkonsumsi tablet tambah darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap tentang anemia dengan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri di Madina Boarding School Samarinda. Desain penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel dipilih menggunakan simple random sampling. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 125 remaja putri Sekolah Menengah Pertama di Madina Boarding School Samarinda. Analisa data menggunakan uji statistik Fisher. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan tentang anemia remaja putri sebagian besar baik (46,4%), sikap remaja putri sebagian besar positif (82,4%) dan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri termasuk dalam kategori sedang (50,4%). Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan tentang anemia dengan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah (nilai p-value 0,818). Namun, terdapat hubungan antara sikap dengan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah (nilai p-value 0,006). Kesimpulan studi ini adalah tidak terdapat hubungan antara pengetahuan tentang anemia dengan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri. Sebaliknya, terdapat hubungan antara sikap dengan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri. Disarankan kepada remaja putri untuk patuh mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) sesuai anjuran dan kepada pihak pengelola Unit Kesehatan Sekolah (UKS) diharapkan dapat memberikan dukungan dan pengawasan dalam konsumsi tablet tambah darah sehingga dapat meningkatkan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah pada remaja putri.