PGPR adalah kelompok bakteri rizosfer yang berasosiasi dengan perakaran tanaman yang dapat memacu pertumbuhan tanaman. Perakaran tanaman yang telah diketahui memiliki asosiasi dengan bakteri adalah rumput gajah Pennisetum purpureum. PGPR dari rumput gajah mampu meningkatkan pertumbuhan berbagai jenis tanaman. Namun demikian, fungsi PGPR untuk meningkatkan ketahanan terhadap hama masih belum banyak diketahui. Pada penelitian ini, dilakukan pengujian untuk mengetahui pengaruh pemberian PGPR akar rumput gajah pada tanaman sawi dalam menurunkan intensitas serangan hama, dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman sawi. Penelitian ini dilaksanakan di Jl. Pangeran Samsudin Noor, Kelurahan Sempaja, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, Kalimantan Timur dari bulan November-Desember 2023. Kegiatan yang dilakukan pada saat penelitian yaitu pembuatan biang PGPR akar rumput gajah, pembuatan larutan PGPR akar rumput gajah, persiapan media tanam, penanaman, pemeliharaan, pengaplikasin PGPR akar rumput gajah, isolasi bakteri PGPR akar rumput gajah, dan pengambilan data yang meliputi: menghitung intensitas serangan hama, mengukur tinggi tanaman sawi, dan menghitung jumlah daun tanaman sawi. Metode yang digunakan yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 perlakuan, dengan konsentrasi yaitu tanpa perlakuan 0 ml PGPR L-1 , P1=10 ml PGPR L -1 , P2=20 ml PGPR L-1 , P3=30 ml PGPR L -1 , P4=40 ml PGPR L -1 , dan P5=50 ml PGPR L -1 , setiap perlakuan diulang sebanyak 4 ulangan. Data penelitian dianalisis dengan sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji BNT 5%. Hasil menunjukkan bahwa aplikasi larutan PGPR akar rumput gajah mampu mengurangi serangan hama sebesar 73,28% pada tanaman sawi, dan memacu pertumbuhan tinggi dan jumlah daun tanaman sawi pada konsentrasi 40 ml PGPR L -1 . Hasil ini menunjukkan bahwa larutan PGPR yang berasal dari rumput gajah mempunyai potensi tidak hanya meningkatkan pertumbuhan tanaman tetapi juga menginduksi ketahanan tanaman terhadap herbivora.