Pare adalah salah satu tanaman merambat dari suku Cucurbitaceae atau suku labu-labuan. Sayuran Pare adalah sayuran yang terkenal akan rasanya yang terbilang pahit, memiliki buah bulat memanjang dengan permukaan hingga ujung bergerigi berwarna hijau berasa pahit. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahu berapa besar biaya produksi, penerimaan, pendapatan dan produktivitas dua pola sistem taman pare yaitu para-para dan tuturus. Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Amborawang Laut Samboja dari bulan Oktober sampai dengan bulan Desember 2022. Metode pengumpulan data menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 2 responden yang mengusahatanikan tanaman Pare. Analisis yang digunakan adalah analisis biaya produksi, analisis penerimaan dan pendapatan, serta analisis Produktivitas Hasil Penelitian menunjukkan total biaya produksi rata-rata yang dibutuhkan dalam usahatani pare sistem tanam para-para adalah sebesar Rp 521.694,99/tahun dengan total penerimaan rata-rata sebesar Rp 10.604.166,66/tahun. Sehingga pendapatan rata-rata sebesar Rp 10.082.471,67/tahun. Sedangkan total biaya produksi rata-rata yang dibutuhkan sistem tanam tuturus adalah sebesar Rp 527.486,00/tahun dengan total penerimaan rata-rata sebesar Rp 10.341.666,66/tahun. Sehingga pendapatan rata-rata sebesar Rp 8.234.138,33/tahun. Produktivitas rata-rata pada usahatani sistem tanam para-para ialah sebesar 0,67 sedangkan produktivitas rata-rata pada sistem tanam tuturus sebesar 0,74. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa hasil tanam dengan dua metode yang dilakukan tidak begitu besar perbedaannya secara produktivitas namun untuk hasil dari perhitungan total biaya produksi dan total penerimaan cukup berbeda.