Sistem pakar merupakan sebuah sistem yang memodulasi proses penalaran seorang ahli dalam memecahkan masalah spesifik. Sistem ini menciptakan duplikat pengetahuan ahli dalam basis pengetahuan untuk memudahkan pemecahan masalah terkait seperti deteksi hama pada Padi Mayas. Dalam membangun sistem pakar terdapat banyak sekali metode, diantaranya adalah CBR (Case Based Reasoning) dan metode DS (Dempster Shafer). Meskipun banyak penelitian telah mengadopsi DS dan CBR untuk mengatasi ketidakpastian pemikiran ahli, belum ada penelitian khusus yang membandingkan kedua metode tersebut untuk menentukan efektivitasnya. Penelitian ini bertujuan membangun sebuah sistem pakar menggunakkan metode Case Based Reasoning lalu akan dibandingkan dengan sistem pakar dengan metode Dempster Shafer yang telah dibangun pada penelitian lain, untuk mengetahui metode mana yang lebih efektif dalam sistem pakar mendeteksi Hama pada Tanaman Padi Mayas Lokal Kalimantan Timur. Hasil dari penelitian ini berdasarkan pengujian fungsional terhadap sistem pakar menggunakkan metode CBR melalui Black Box Testing didapatkan akurasi 100%. Selain itu, berdasarkan perhitungan nilai Accuracy, Precision, dan Recall menggunakkan confusion matrix menggunakan 50 data uji didapatkan bahwa metode Dempster Shafer lebih unggul dari pada metode Case Base Reasoning, dengan nilai Accuracy dan Precision yang didapatkan pada metode Dempster Shafer yaitu 88%, sedangkan metode CBR itu sendiri adalah 72%. Untuk nilai Recall, kedua metode memiliki nilai yang sama yaitu 100%.