Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit menular yang terjadi karena adanya Mycobacterium tuberculosis yang tersebar ke udara melalui percikan batuk (droplet) yang keluar dari seorang penderita tuberkulosis. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan penderita TB tidak patuh dalam pengobatan seperti pemakaian obat jangka panjang, efek samping yang mungkin timbul, dan kurangnya kesadaran penderita akan penyakitnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek samping penggunaan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) pada pasien tuberkulosis paru yang menjalani pengobatan di Puskesmas Lempake Samarinda. Data dikumpulkan melalui rekam medis, lembar pengumpul efek samping obat (ESO), algoritma Naranjo, dan kuisioner yang diisi oleh pasien. Hasil penelitian ini diperoleh data karakteristik pasien distribusi frekuensi dengan responden terbanyak yaitu berdasarkan jenis kelamin perempuan 21 orang (64%), berdasarkan usia didapatkan 17-25 tahun berjumlah 8 orang (25%), berdasarkan kebiasaan hidup merokok 15 orang (47%), tidak minum alkohol 32 orang (100%) dan berdasarkan pola pengobatan kategori 1 sebanyak 32 orang (100%). Hasil kejadian efek samping OAT didapatkan pada pasien tahap intensif tertinggi terjadi pada bulan ke-1 dengan total 90 ADR dan jenis efek samping yang sering muncul adalah mual sebanyak 12 orang (86%) dan urin berwarna merah sebanyak 12 orang (86%). Sedangkan kejadian efek samping tertinggi pada tahap lanjutan terjadi pada bulan ke-1 dengan total 49 ADR dan jenis efek samping yang sering muncul adalah mual sebanyak 11 orang (61%).