Konflik antara Tiongkok dan Taiwan sudah terjadi sejak lama. Selama puluhan tahun, Tiongkok selalu menolak segala upaya kemerdekaan Taiwan, tekanan yang terus datang dari Tiongkok berupa upaya reunifikasi diikuti dengan Kebijakan Satu Tiongkok nya membuat Taiwan membutuhkan sekutu untuk melindungi keamanan nasional nya. Kebutuhan Taiwan tersebut berbanding lurus dengan kepentingan AS yang ingin meredam pengaruh komunisme di wilayah asia pasifik. Oleh karena itu, seiring berjalan nya waktu, Taiwan dan AS menjalin kerja sama militer untuk memperkuat pertahanan nasional Taiwan untuk menghadapi segala bentuk ancaman dan agresi dari Tiongkok. Namun Tiongkok merespon hal tersebut karena tindakan yang dilakukan Taiwan dan AS dinilai mencederai nilai kedaulatan Tiongkok. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode penelitian deskriptif, lalu Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara telaah Pustaka dengan sumber data sekunder yaitu melalui buku, jurnal, dan juga internet. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah national security, deterrence, dan security dilemma untuk menilai respon yang diberikan oleh Tiongkok terhadap kerja sama militer Taiwan dan AS pada tahun 2016 hingga 2023.