Dari beberapa keluarga yang memiliki mata pencaharian sebagai pengolah terasi hanya ada satu keluarga yang mengolah terasi bubuk di Kecamatan Batu Putih. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan usaha dan mendeskripsikan strategi pemasaran terasi bubuk di Kampung Batu Putih. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus, dengan pendekatan
melalui observasi dan wawancara. Tehnik sampling yang digunakan adalah tehnik sampling jenuh. Analisis kelayakan usaha dilakukan dengan pendekatan harga produksi, RC ratio, BEP, dan payback period. Diketahui bahwa nilai RC ratio sebesar 2,97, BEP produksi sebesar 31 Kg/bulan, BEP harga sebesar Rp. 50.470/Kg, BEP penjualan sebesar Rp. 183.006/bulan, dan payback period
sebesar 0,43 bulan. Hal ini menunjukkan bahwa usaha terasi bubuk Dua’r layak untuk di lanjutkan dan dikembangkan. Strategi pemasaran yang dilakukan adalah strategi dan jasa produk yaitu pengembangan produk berupa penambahan ragam produk, diversifikasi produk terasi bubuk dua’r dan kalampuri krispi, pengecapan produk yang berupa label produk, pembungkusan barang menggunakan kemasan botol plastik dan penempelan etiket yang berupa brand/cap produk, memberikan jaminan produk yang berupa penggantian produk jika terdapat kerusakan dan jasa
produk berupa pengiriman barang. Jasa organisasi berupa pengantaran barang langsung kepada konsumen. Tehnik memperbesar penjualan menggunakan tehnik harian berupa banner, bentuk advertising yang digunakan adalah institusional dan quality advertising, metode penjualan lainnya adalah dengan mengikuti pekan dagang. Siasat harga yang diterapkan adalah right price. Pengaturan fisik yang dilakukan adalah dengan menyusun produk berdasarkan jenisnya dan cara memperagakan barang secara closed display