PT. Coalindo Adhi Perkasa merupakan suatu kontraktor pertambangan di PT. Internasional Prima Coal yang beroperasi di site PT. Internasional Prima Coal, Desa Bantuas, Kecamatan Palaran, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. Untuk mencapai target produksi overburden dan batubara, keberadaan alat mekanis berperan penting untuk menunjang keberhasilan tersebut. Biaya operasional dalam kegiatan penggalian dan pengangkutan sangat penting dalam hal mengetahui suatu biaya yang dikeluarkan untuk suatu kegiatan penambangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi biaya peralatan penambangan dalam kegiatan penggalian dan pengangkutan batubara. Metode penelitian yang digunakan adalah metode statistik dasar dalam pengolahannya. Perhitungan yang dilakukan adalah perhitungan produktivitas alat yang digunakan, perhitungan produksi overburden dan batubara, perhitungan biaya kepemilikan dan biaya operasional alat, perhitungan biaya penggalian dan biaya pengangkutan overburden dan batubara, perhitungan total biaya yang dikeluarkan selama satu bulan, serta perhitungan analisis sensitivitas. PT. CAP menggunakan unit alat angkut dengan jenis Dump Truck Hino 700, Dump Truck Iveco 380 dan Articulated Dump Truck Volvo A40F untuk memindahkan material Overburden, dan untuk unit alat gali dengan jenis Excavator Doosan DX520 LCA, Komatsu PC 500, dan Caterpillar 374 untuk menggali material Overburden. Sedangkan untuk mengangkut batubara digunakan Dump Truck jenis Hino 500 dan Excavator Sany SY365H Pro untuk penggalian batubara. Total cost/BCM operasional penggalian dan pengangkutan overburden diketahui sebesar US$ 1,74 berdasarkan perhitungan aktual, sedangkan untuk perhitungan estimasinya sebesar US$ 1,57. Berdasarkan perhitungan aktual, total cost pada kegiatan penggalian batubara sebesar US$ 0,639/ton, pengangkutan batubara sebesar US$ 0,12/ton/km, unit support overburden US$ 0,26/BCM dan batubara US$ 0,23/ton. Adapun perhitungan estimasinya untuk kegiatan penggalian batubara sebesar US$ 0,38/ton, pengangkutan batubara sebesar US$ 0,08/ton/km, dan unit support overburden US$ 0,23/BCM dan batubara sebesar US$ 0,15/ton. Sementara itu perhitungan analisis sensitivitas pada biaya estimasi penggalian dan pengangkutan overburden sehingga diketahui bahwa persentase net profit margin akan menurun mengikuti kenaikan biaya operasional sebesar 2,90% per tahunnya yaitu 8,71% tahun ke-1 (2023), 6,88% tahun ke-2 (2024), 5,93% tahun ke-3 (2025), 4,94% tahun ke-4 (2026) dan 3,93% tahun ke-5 (2027). Begitu pula dengan kegiatan pengangkutan batubara, nilai net profit margin juga akan menurun yaitu 25,6% tahun ke-1 (2023), 24,2% tahun ke2 (2024), 23,6% tahun ke-3 (2025), 22,9% tahun ke-4 (2026) dan 22,1% tahun ke-5 (2027).