Latar belakang penelitian ini adalah mendeksripsikan penokohan dan nilai budaya yang terdapat di dalam drama Sandiwara Mamanda cerita “UMKM Samarinda” dan sebagai upaya pelestarian kesenian asli Kota Samarinda. Terdapat dua rumusan masalah pada penelitian ini. Pertama, bagaimana penokohan di dalam Sandiwara Mamanda. Kedua, bagaimana nilai budaya yang terkandung di dalam Sandiwara Mamanda. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeksripsikan penokohan dan nilai budaya yang terdapat di dalam Sandiwara Mamanda. Penelitian ini menggunakan metode deksriptif kualitatif. Metode ini bertujuan untuk mendapatkan hasil yang akurat dan relevan sesuai dengan topik yang diteliti. Penulis mengumpulkan data melalui observasi, studi pustaka dan dokumentasi. Kemudian penulis menganalisis dengan transkripsi naskah, penejermahan naskah, dan analisis data dan penarikan kesimpulan. Penokohan pada penelitian ini mengkaji jenis tokoh yang terbagi menjadi tiga, yaitu tokoh protagonis, tokoh antagonis, dan tokoh tritagonis. Nilai Budaya yang dikaji adalah hubungan manusia dengan tuhan, hubungan manusia dengan alam, hubungan manusia dengan masyarakat, hubungan manusia dengan manusia lain, dan hubungan manusia dengan dirinya sendiri. Hasil penelitian dari cerita ini yaitu tokoh pemeran dalam cerita Sandiwara Mamanda ini terbagi menjadi tiga, yaitu raja, pengharapan 1, panglima perang, pangeran sebagai tokoh protagonis. Tokoh pengharapan 2, permaisuri, rakyat sebagai tokoh antagonis, dan pamanda wazir sebagai tokoh tritagonis. Nilai budaya yakni Hubungan manusia dengan tuhan, berupa berdoa dan berserah diri. Hubungan manusia dengan alam, berupa pemanfaatan kayu dan hasil alam untuk menyambung kehidupan. Hubungan manusia dengan masyarakat, berupa musyawarah dan kerja sama. Hubungan manusia dengan orang lain,berupa integritas dan kasih sayang. dan hubungan manusia dengan dirinya sendiri, berupa keberanian dan rendah hati.