Posisi strategis jurnalis dalam ranah publik tak bisa dipandang sebelah mata. Selain semakin diminati, profesi ini seiring berjalannya waktu menjadi profesi yang menjanjikan dan memiliki jenjang karir. Penelitian ini bertujuan untuk memahami tantangan dan strategi yang digunakan oleh jurnalis perempuan di Pemerintah Kota Samarinda dalam menjalankan perannya sebagai profesional. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, yang membantu dalam menggambarkan realitas yang terjadi di tengah masyarakat. Empat jurnalis perempuan yang memenuhi kriteria penelitian diwawancarai dan diamati untuk mengumpulkan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jurnalis perempuan di Pemerintah Kota Samarinda menghadapi tantangan dari lingkungan sekitar mereka. Tantangan tersebut meliputi pemberdayaan hak normatif yang belum optimal, kesulitan dalam mendapatkan narasumber, termasuk karakteristiknya yang berbeda-beda, keberadaan jurnalis gadungan, serta bias gender di redaksi maupun di lapangan. Selain itu, beban ganda dalam menjalankan profesinya juga menjadi problematika yang mereka hadapi. Meskipun demikian, jurnalis perempuan tersebut tetap berusaha menjaga profesionalisme mereka. Mereka mengonstruksi diri sebagai jurnalis profesional dengan memahami bahwa profesi mereka adalah bentuk tanggung jawab dan komitmen. Mereka mempertahankan standar profesionalisme dengan mengutamakan kode etik, kesadaran etika, pengetahuan, dan kompetensi yang dimiliki. Dengan cara ini, mereka berusaha untuk tetap relevan dan berada dalam gerbong profesional dalam menghadapi arus pemberitaan yang terus berkembang.