Madu kelulut berasal dari lebah kelulut, lebah yang berasal dari Kalimantan dan termasuk dalam lebah genus Trigona yang tidak bersengat. Madu genus Trigona telah dikenal memiliki kemampuan antibakteri. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah mengetahui konsentrasi madu kelulut (Trigona sp.) yang dapat memberikan aktivitas antibakteri terbaik, mengetahui formulasi terbaik dari basis dan produk sediaan masker gel peel–off dengan bahan madu kelulut, serta mengetahui konsentrasi madu lebah kelulut terbaik yang dapat memberikan aktivitas antibakteri terbaik setelah menjadi produk masker gel peel–off. Metode yang dipakai dalam pengujian antibakteri adalah metode difusi sumuran dan menggunakan bakteri uji Staphylococcus epidermidis. Uji antibakteri dilakukan dengan mengukur diameter daya hambat bakteri. Formula masker gel peel–off dibuat dengan mengembangkan basis PVA dan HPMC, serta melarutkan propil paraben dan metil paraben di dalam propilen glikol, kemudian dicampurkan, ditambahkan TEA dan madu kelulut, lalu digerus hingga homogen. Hasil terbaik yang didapatkan dari uji antibakteri madu kelulut yaitu dari madu kelulut konsentrasi 80% dengan daya hambat 10,2 mm. Hasil terbaik yang didapatkan dari uji optimasi basis masker gel peel–off yaitu basis B4 (HPMC 2% + TEA 1 %). Hasil terbaik yang diadapatkan dari uji evaluasi fisik masker gel peel–off yaitu formula F1 (madu kelulut 40%). Hasil terbaik yang didapatkan dari uji aktivitas antibakteri adalah F3 (madu kelulut 60%) dengan daya hambat 7,9 mm.