Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) masih menjadi fokus permasalahan yang harus dituntaskan. AKI menjadi 189 per 100 ribu dan AKB tercatat 15,51 per 100 ribu kelahiran. Hal ini mendorong pemerintah untuk meningkatkan cakupan pelayanan antenatal care. Pelayanan Antenal care adalah program kesehatan bagi ibu hamil agar lebih siap dalam proses kehamilan dan persalinan. Namun cakupan ANC tersebut masih rendah kurang dari 80% sesuai target capaian RPJMN.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan Antenatal Care di Puskesmas Sidomulyo. Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari hingga Februari tahun 2024 dengan subjek penelitian yaitu 91 ibu hamil. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square. Adapun variabel bebas yaitu pelayanan dokter dan bidan, kemudahan informasi, aksesibilitas, dan persepsi ibu tentang kehamilan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan dengan pelayanan dokter dan bidan (p value 0,004) dan aksesibilitas (p value 0,005) dengan pemanfaatan pelayanan Antenatal Care. Tidak ada hubungan antara kemudahan informasi (p value 1,000) dan persepsi ibu tentang kehamilan (p value 0,460) dengan pemanfaatan pelayanan Antenatal Care.
Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan antara pelayanan dokter dan paramedis dan aksesibilitas dengan pemanfaatan pelayanan dan tidak ada hubungan antara kemudahan informasi dan persepsi ibu tentang kehamilan dengan pemanfaatan pelayanan ANC Disarankan perlu adanya evaluasi dan monitoring terkait pelayanan tenaga medis sehingga dapat meningkatkan kunjungan pelayanan Antenatal care serta menambah cakupan informasi yang lebih luas ke seluruh masyarakat.