Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis Collaborative Governance dalam Mewujudkan Kabupaten Kutai Timur Layak Anak serta mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambatnya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengamatan, wawancara dan studi dokumentasi. Penelitian ini menggunakan analisis data model interaktif yang dikembangkan oleh Miles, Huberman dan Saldana (2014). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Collaborative Governance dalam Mewujudkan Kabupaten Kutai Timur Layak Anak belum maksimal. Penghargaan yang telah diraih oleh Kabupaten Kutai Timur sebagai Kabupaten Layak Anak kategori Pratama dan Madya menjadi Penghargaan yang dapat menjadi motivasi bagi stakeholders untuk meningkatkan kinerja dan meraih penghargaan kategori yang lebih tinggi. Begitu juga sebaliknya di balik penghargaan pengharggan yang di raih semua mempunyai hambatan yakni masih terdapat miskomunikasi antar OPD, kurangnya koordinasi antar stakeholder, dan sulitnya menyatukan persepsi masyarakat menjadi faktor penghambat. Diperlukan upaya lebih lanjut untuk meningkatkan koordinasi dan partisipasi masyarakat agar program Kabupaten Layak Anak berjalan lebih efektif. Dengan demikian Kabupaten Kutai Timur telah mengambil Langkah Langkah yang signifikan dalam mewujudkan Kabupaten Layak Anak melalui Colaborative Governance. Meskipun Terdapat beberapa hambatan, Penghargaan yang telah di raih dan komitmen para skateholders memberikan harapan bahwa program ini dapat terus berkembang dan mencapai tingkatan penghargaan yang lebih tinggi, maka dari itu diperlukan upaya lebih lanjut dalam meningkatkan koordinasi dan partisipasi untuk mengatasi kendala yang muncul