Kiacret (Spathodea campanulata P. Beauv.) merupakan salah satu tanaman tropis yang terdapat di Indonesia, namun pemanfaatannya masih terbatas. Pada bagian bunga dari tanaman kiacret mengandung pigmen warna antosianin. Oleh karena itu, dengan memanfaatkan bunga kiacret sebagai pewarna alami dapat meningkatkan nilai guna terhadap bunga kiacret. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan jumlah rendemen, kadar total antosianin, dan kadar tanin, serta stabilitas zat warna ekstrak etanol 70% dan 96% bunga kiacret. Bunga kiacret diekstraksi secara maserasi dengan pelarut etanol dalam berbagai konsentrasi (70%, 96%). Ekstrak yang diperoleh kemudian dilakukan uji kualitatif dan kuantitatif antosianin dan tanin. Selanjutnya dilakukan pengujian stabilitas warna meliputi pengaruh pH (3–6), suhu (40C–80C), dan waktu penyimpanan selama 5 hari. Hasil penelitian menujukkan bahwa ekstrak etanol 70% bunga kiacret memiliki rendemen 42,02% dengan kadar antosianin sebesar 54,438 mg/L dan kadar tanin sebesar 4,78%, sedangkan ekstrak etanol 96% bunga kiacret memiliki rendemen 35,72% dengan kadar antosianin sebesar 85,164 mg/L dan kadar tanin sebesar 1,66%. Stabilitas optimum dan persen perubahan absorbansi zat warna antosianin ekstrak bunga kiacret pada pH, suhu, dan waktu penyimpanan yaitu pada ekstrak etanol 70% bunga kiacret mengalami peningkatan pada pH 3 (5,09%), penurunan pada suhu 40C (3,06%), dan kadar antosianin terus mengalami penurunan selama waktu penyimpanan (12,58% - 82,12%). Sedangkan pada ekstrak etanol 96% bunga kiacret mengalami peningkatan pada pH 3 (8,60%), penurunan pada suhu 40C (8,81%), dan kadar antosianin terus mengalami penurunan selama waktu penyimpanan (16,51% - 77,40%). Hasil stabilitas terbaik diperoleh pada ekstrak bunga kiacret dengan pelarut etanol 96% yang dapat dilihat pada absorbansi tiap perlakuan yang diperoleh lebih tinggi dibandingkan dengan pelarut etanol 70%.