Budidaya udang merupakan upaya peningkatan produksi khususnya di sektor perikanan, salah satunya adalah budidaya udang windu (penaeus monodon) di tambak tradisional. Pemilihan benih udang menjadi suatu langkah awal yang penting dalam upaya budidaya udang. Kesalahan dalam pemilihan benih dapat berdampak pada kualitas udang yang menyebabkan kegagalan panen. Penelitian ini menggunakan metode SAW (Simple Additive Weighting) sebagai metode sistem pendukung keputusan dalam pemilihan benih udang windu (penaeus monodon) berkualitas di Kota Tarakan. Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini meliputi umur benih, ukuran, kesehatan, warna tubuh, gerakan, bentuk ekor, responsif dan harga. Pada penelitian ini menggunakan tiga alternatif benih udang windu yaitu, bibit surabaya, bibit aceh dan bibit lokal. Hasil dari perhitungan sistem dengan menggunakan metode SAW diperoleh urutan dari yang terbesar yaitu Bibit “Surabaya” dengan nilai 98 yang menjadi benih berkualitas, bibit lokal dengan nilai 82.25 dan bibit “Aceh” dengan nilai 74.25 menjadi peringkat yang terendah pada penelitian ini.