Herba kerokot (Lygodium microphyllum) bertumbuh dengan cepat dan meluas ke segala arah, sehingga masih sering dianggap sebagai gulma atau tumbuhan pengganggu. Akan tetapi, khasiat berdasarkan senyawa bioaktif herba kerokot dapat dimanfaatkan, khususnya pada aktivitas antijamurnya yang lebih baik dibandingkan dengan aktivitas antibakterinya. Ketombe merupakan penyakit yang umumnya diakibatkan banyaknya aktivitas yang memicu pengeluaran keringat, sehingga menyebabkan tumbuhnya mikroorganisme seperti jamur dan menyebabkan ketombe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antijamur ekstrak aquades dan ekstrak etanol herba kerokot terhadap pertumbuhan Aspergillus niger, Candida albicans, dan Malassezia furfur penyebab ketombe. Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi dengan aquades dan etanol 70%. Kemudian dilakukan uji skrining fitokimia dan uji aktivitas antijamur menggunakan metode difusi agar sumuran dengan konsentrasi ekstrak 20%, 30%, dan 40%, kontrol positif (ketokonazol 2%), serta kontrol negatif (DMSO 10%). Kemudian hasil diameter zona hambat diukur dengan menggunakan jangka sorong dan hasilnya dianalisis dengan uji parametrik One Way ANOVA dan uji Post Hoc HSD Tukey menggunakan aplikasi SPSS for windows vers 26. Hasil penelitian ini adalah uji skrining fitokimia menunjukkan ekstrak aquades mengandung golongan senyawa metabolit sekunder alkaloid, flavonoid, tanin, dan saponin. Kemudian ekstrak etanol mengandung alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, dan terpenoid. Kemudian hasil uji aktivitas antijamur menunjukkan bahwa terdapat aktivitas antijamur pada ekstrak aquades dan etanol herba kerokot konsentrasi 20%, 30%, 40% terhadap jamur Aspergillus niger, Candida albicans, dan Malassezia furfur.