Salah satu upaya untuk memanfaatkan limbah kayu adalah dengan cara pembuatan komposit kayu plastic (wood plastic composite/WPC).Karakter WPC ditentukan oleh komposisi polimer sebagai matriks dan serbuk kayu sebagai pengisi. Dalam penelitian ini dilakukan pengembangan WPC campuran plastik dan serbuk gergaji kayu. Serbuk gergaji kayu yang digunakan adalah kayu ulin dan sengon sedangkan polimer yang digunakan adalah epoksi. Tujuan utama penelitan ini untuk menganalisis pengaruh rasio polimer epoksi dan serbuk ulin yang direndam dalam larutan NaOH 3% serta rasio polimer epoksi dan serbuk sengon terhadap karakter WPC yang dihasilkan. Penelitian menggunakan Faktorial 2x3 dalam Rancangan Acak Lengkap. Faktor A (jenis kayu) terdiri dari a1 ulin, a2 sengon dan faktor B terdiri dari b1 rasio 50% serbuk:50% epoksi, b2 40% serbuk:60 epoksi dan b3 30% serbuk: 70% epoksi, dengan sepuluh ulangan untuk tiap parameter uji uang dilakukan. Standar pengujian menggunakan beberapa standar ASTM. Berdasarkan hasil analisis keragaman, faktor jenis kayu dan rasio serbuk dengan epoksi berpengaruh sangat signifikan terhadap kadar air, kerapatan, penyerapan air, pengembangan tebal, MoR, keteguhan tarik dan keteguhan pukul WPC yang dihasilkan, sedangkan MoE tidak dipengaruhi oleh perlakuan. Berdasarkan parameter yang diuji, perlakuan a1b3 (serbuk ulin 30%: epoksi 70%) merupakan perlakuan terbaik dengan nilai rataan kadar air 3,56 %, kerapatan 0,78 g/cm3, penyerapan air 33,53 %, pengembangan tebal 10,13 %, MoE 579,44 N/mm2, MoR 15,43 N/mm2, keteguhan tarik 11,17 N/mm2 dan keteguhan pukul 0,086 Joule/cm2, walaupun tidak semua parameter memenuhi standar SNI 8154 (2015) untuk komposit kayu plastic Untuk penelitian WPC selanjutnya disarankan menggunakan serbuk jenis kayu lain yang banyak menjadi limbah pada industri pengolahan kayu.