Menggunakan teori difusi inovasi, penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui strategi komunikasi Tropicana Slim dalam proses difusi inovasi alternative channel di Kota Samarinda. Latar belakang penelitian adalah hadirnya peluang bagi merek pemanis rendah/bebas gula untuk mengembangkan merek karena meningkatnya penderita diabetes dan meningkatnya kesadaran akan kesehatan pasca COVID-19. Top brand merek pemanis rendah/bebas gula, Tropicana Slim melakukan inovasi alternative channel untuk menjawab peluang tersebut. Samarinda sendiri memiliki prevalensi diabetes tertinggi di Kalimantan Timur dan menjadi satu-satunya kota di Kalimantan Timur yang memiliki pusat komunitas yang dibangun Nutrifood, yaitu Nutrihub. Meski begitu, jumlah alternative channel di kota ini masih rendah. Penelitian ini berfokus pada tahapan keputusan inovasi yaitu tahap pengetahuan, tahap persuasi, tahap keputusan, tahap implementasi, tahap konfirmasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dan data dikumpulkan melalui wawancara dan studi dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah pada tahap pengetahuan, komunikator melakukan survei dan observasi ke setiap retail tujuan sebelum mengenalkan inovasi. Kegiatan ini membantu komunikator dalam mengenal kebutuhan retail dan dan menjadi referensi dalam menyusun pesan di tahap persuasi. Pada tahap keputusan komunikator memanfaatkan media sosial untuk menjalin komunikasi dengan retail yang menolak inovasi dengan tujuan untuk membangun hubungan interpersonal, yang memungkinkan adopsi di masa mendatang. Di tahap implementasi, komunikator membantu retail menerapkan inovasi alternative channel. Dalam tahap konfirmasi, didapat bahwa di Samarinda, komunikasi yang terjalin masih belum konsisten karena masih terdapat retail alternative channel yang tidak mendapatkan asistensi ketika menemui kendala, yang dapat berujung pada penghentian adopsi.