Pada era modern dimana perkembangan teknologi sangatlah cepat, Video game muncul sebagai bisnis besar dan merupakan salah satu pusat kekuatan lunak (soft power) dan ideologi, dimana berbagai hal positif maupun negatif dapat tersebar dengan mudah, salah satunya ialah propaganda. Penelitian ini mengeksplorasi integrasi video game sebagai alat propaganda anti-terorisme. Penelitian ini berfokus pada penggunaan video game bertema perang, khususnya yang dikembangkan oleh Activision, untuk menyampaikan pesan anti-terorisme. Peneliti menganalisis menggunakan sampel dari seri Call of Duty dengan menggunakan Teori Konstruktivisme, Teori Propaganda, dan Ludosemiotika untuk memahami bagaimana game tersebut digunakan untuk mempromosikan propaganda anti-terorisme. Peneliti menemukan bahwa propaganda dilakukan melalui unsur politik yang ditempatkan dalam desain visual, alur cerita, atau kemiripan peristiwa sejarah. Video Game tersebut berisi ide-ide bersama yang diambil dari objek dunia nyata, dengan konteks memutarbalikkan yang mengarah pada pembentukan identitas. Penelitian ini berkontribusi memberikan wawasan mengenai penggunaan strategis video game dalam propaganda anti-terorisme pada bidang ini dengan menyoroti peran video game dalam membentuk persepsi dan keyakinan tentang masyarakat Timur Tengah yang beragama Islam adalah teroris