Desa Tengin Baru sebagian areanya berada di wilayah kawasan konservasi yang wilayahnya dimanfaatkan oleh masyarakat untuk perkebunan. Salah satu persoalan yang terdapat di kawasan hutan konservasi adalah aktivitas masyarakat untuk kegiatan perkebunan kelapa sawit dengan mengkonversi lahan hutan menjadi kebun kelapa sawit monokultur. Persoalan ini diharapkan dapat diatasi dengan Program Jangka Benah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menghitung tingkat pendapatan petani karet dan kelapa sawit dan mengetahui peluang keberhasilan jangka benah sawit berdasarkan hasil perhitungan pendapatan petani karet dan kelapa sawit pada skema Kemitraan Konservasi untuk dilakukan di Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga November 2023 di Desa Tengin Baru Kecamatan Sepaku, dengan mewawancarai 60 informan secara langsung menggunakan metode Random sampling. Pengolahan dan analisis data menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif dan analisis deskriptif kualitatif. Jenis data berupa data primer dan data sekunder yang diambil dari berbagai sumber informasi. Hasil penelitian menunjukkan total pendapatan bersih petani karet sebesar Rp30.374.285/ha/tahun lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan bersih petani kelapa sawit sebesar Rp23.927.858/ha/tahun, sehingga dari hasil perhitungan total pendapatan karet dan kelapa sawit serta kebijakan strategi jangka benah pelaksanaan program jangka benah di Desa Tengin Baru dapat dilaksanakan.