Tunagrahita diartikan sebagai individu yang memiliki keterbatasan dalam perkembangan dari berbagai aspek kecerdasan dan kemampuan mental. Akibat keterlambatan dalam perkembangan intelektual, siswa tunagrahita kerap menghadapi berbagai hambatan yang menghalangi pemenuhan kebutuhan mereka, termasuk hambatan sensorik, kesulitan pemahaman,dan kendala dalam berkomunikasi, yang semuanya mempengaruhi kemampuan mereka dalam mengendalikan emosi, perilaku dan tindakan. Rendahnya kontrol diri terhadap lingkungan dan diri sendiri menjadi representasi dari kesulitan yang mereka hadapi. Seperti anak tuangrahita di SMP Negeri 16 Samarinda memiliki emosi yang kurang stabil, dan melakukan beberapa perilaku negatif, seperti kurang mampu memberikan sikap dan berinteraksi dengan baik sesama teman sekelas hingga sering meyebabkan misskomunikasi dan mengarah pada keributan. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui kontrol diri anak tunagrahita kelas VIII di SMP Negeri 16 Samarinda. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Dengan jenis penelitian analisis deskriptif. Penelitian kualitatif dilakukan melalui pengumpulan data, analisis, kemudian diinterpretasikan. Hasil penelitian ini mengungkapkan pemahaman mendalam mengenai kemampuan kontrol diri anak tunagrahita yang bervariasi dalam melakukan tindakan dalam mengontrol diri. Terdapat tiga aspek utama dalam kontrol diri yaitu kontrol perilaku, kontrol kognitif dan juga kontrol Keputusan.Anak tunagrahita di SMP Negeri 16 Samarinda masing-masing memiliki keterbatasan dalam mengontrol diri terutama dalam mengontrol emosi, mengatur perilaku dan sikap, menerima dan menyaring informasi, menyikapi peristiwa dan membuat keputusan sesuai dengan keyakinan dan tujuan mereka. oleh karena itu, anak tunagrahita membutuhkan pendampingan dan bimbingan yang lebih intensif untuk membantu anak tunagrahita mengembangkan kemampuan mengontrol diri dan perilaku secara lebih efektif.