Penelitian ini dilatar belakangi oleh data yang diperoleh melalui studi pendahuluan pada siswa kelas X MA Negeri 2 Samarinda yang menunjukkan perilaku asertif yang rendah dengan gejala yang nampak yaitu: siswa belum mengetahui cara menunjukkan perilaku asertif, tidak dapat mengungkapkan ketidaksetujuan, berkata jujur, bersikap tegas dan menyampaikan pendapatnya. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana efektivitas layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama untuk meningkatkan perilaku asertif melalui cerita islami siswa kelas X MAN 2 Samarinda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana efektivitas layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama untuk meningkatkan perilaku asertif melalui cerita
islami siswa kelas X MAN 2 Samarinda. Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah one-group-pretest-posttest. Populasi seluruh siswa kelas X-8 MA Negeri 2 Samarinda dengan jumlah 31 siswa dan sampel sebanyak 8 siswa yang teridentifikasi memiliki kemampuan perilaku asertif yang rendah. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu teknik purposive sampling.
Layanan bimbingan kelompok dilakukan sebanyak 7 kali pertemuan. Hasil skor sebelum diberikan treatment nilai rata-rata pretest yaitu 76,5, setelah melaksanakan layanan bimbingan kelompok nilai rata-rata posttest naik menjadi 97,62, jadi kenaikan skor rata-rata yaitu 21,12. Selain itu, hasil dari analisis data uji paired sampel t test didapatkan nilai sig.(2-tailed) 0,000 < 0,05, sehingga Ha diterima Ho ditolak. Dengan nilai rata-rata presentase hasil pretest 60% dalam kategori rendah dan hasil post-test 76% dalam kategori sedang dengan peningkatan sebesar 16% berada pada tingkat kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat efektivitas layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama melalui cerita islami untuk meningkatkan perilaku asertif siswa. Dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama melalui cerita islami dapat membantu untuk meningkatkan perilaku asertif siswa.