Mahasiswa merupakan masa seseorang memasuki masa dewasa awal yang memiliki kewajiban untuk memenuhi tugas perkembangannya. Tugas perkembangan dewasa awal yang harus dipenuhinya antara lain mampu menyelesaikan tanggung jawab yang diberikan, mampu membangun dan menjaga relasi intim dengan pasangan untuk membentuk sebuah keluarga bisa terhambat karena pornografi. Pornografi sendiri bisa diartikan sebagai segala bentuk media seperti video, foto, komik, atau bentuk lainnya yang memuat kecabulan dan melanggar norma dan dapat menyebabkan seseorang mengalami kesulitan untuk fokus dan berkonsentrasi yang bisa memengaruhi kemampuan seseorang untuk menyelesaikan tugas dan kewajibannya. Selain itu, faktor yang dapat memengaruhi pengaksesan pornografi yaitu kesepian. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat hubungan kesepian dengan kecenderungan adiksi pornografi pada dewasa awal. Metode penelitian yang digunakan menggunakan pendekatan kuantitatif. Subjek penelitian ini berjumlah 130 mahasiswa berusia dewasa awal yang menyewa atau mengontrak tempat tinggal sendirian. Teknik analisis data yang dipakai dalam penelitian ini yaitu analisis korelasi pearson product moment. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang rendah antara kesepian dengan kecenderungan adiksi pornografi pada dewasa awal dengan nilai r hitung 0.184 dan sig 0.036 yang berarti hubungannya tidak terlalu signifikan. Perasaan kesepian ternyata bukanlah penyebab utama yang menyebabkan seseorang mengalami kecenderungan adiksi pornografi. Namun kesepian tetap menjadi salah satu faktor penyebabnya.